c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Februari 2024

10:33 WIB

Elektrifikasi Pertanian Dorong Petani Bantul Tanam Sayuran

Elektrifikasi pertanian di Kabupaten Bantul membuat biaya operasional susut dan mendorong petani menanam beragam jenis sayuran.

Editor: Fin Harini

Elektrifikasi Pertanian Dorong Petani Bantul Tanam Sayuran
Elektrifikasi Pertanian Dorong Petani Bantul Tanam Sayuran
Ilustrasi. Meteran listrik terpasang di lahan pertanian di Tegaldelimo, Bayuwangi, Jawa Timur, Rabu (13/12/2023). Antara Foto/Budi Candra Setya

BANTUL - Elektrifikasi pertanian mendorong petani lahan pasir menanam berbagai tanaman sayuran. Energi listrik membuat biaya produksi menjadi lebih murah.

"Sekarang ini musimnya tidak hanya cabai, petani sudah mulai diversifikasi tanaman di lahan pasir. Cabai tetap ditanam tapi tumpang sari dengan sayur sayuran karena sekarang sudah ada energi listrik masuk lahan pertanian," kata Staf Ahli Bupati Bantul Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yus Warseno di Bantul, Selasa (20/2), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Electrifying Agriculture PLN Tekan Biaya Operasional Petani Hingga 90%

Elektrifikasi pertanian merupakan program Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk meningkatkan pelayanan listrik bagi petani. Langkah ini bisa menekan biaya operasional tanam sehingga mendorong petani lahan pasir menanam berbagai tanaman sayuran.

Lewat elektrifikasi pertanian, petani bisa menggunakan pompa air bertenaga listrik, dari sebelumnya menggunakan pompa air dengan BBM. Elektrifikasi ini disebutkan telah menjangkau wilayah Nawungan Selopamioro dan Srunggo Imogiri.

Menurut dia, sayur-sayuran seperti bawang merah, jagung kemudian kacang tanah dan beragam tanaman sayuran lainnya ditanam dengan sistem tumpang sari. Meski dalam skala besar tanaman lebih dominan pada cabai dan bawang merah karena hasilnya lebih menjanjikan.

"Petani melakukan itu, tidak khusus tanaman tertentu, sekarang beragam yang ditanam ada sayur mayur, tomat dan macam macam secara tumpang sari di lahan pasir, kan kebanyakan cabai yang skala besar di lahan pasir," katanya.

Dia mengatakan, dengan program elektrifikasi pertanian atau electrifying agriculture yang telah menjangkau wilayah lahan pasir selatan Bantul pada 2023 itu sudah membuat biaya operasional atau biaya tanam sangat rendah ketika dibandingkan dengan sebelum menggunakan energi BBM.

"Jadi, menghemat 60 sampai 80%, makanya sekarang berani menanam macam macam, dengan harapan bisa untung semua. Kalau dulu mencari komoditas yang harganya tinggi saja agar untungnya bisa nutup, kalau sekarang ini lengkap, macam-macam tanaman di sana," katanya.

Baca Juga: PLN Sediakan Akses Modal Elektrifikasi Pertanian

Pihaknya mendorong petani terus melakukan diversifikasi dan meningkatkan kualitas tanam, agar produksinya maksimal dan pendapatan naik, pemerintah daerah pun siap memberikan pendampingan kepada petani agar hasil panen lebih maksimal.

"Terutama cabai karena sekarang ini petani sangat menikmati hasil. Laporan ke saya itu panen raya kemarin mereka untung, harga sampai mencapai Rp50 ribu per kilogram, petani tidak ada yang mengeluh, bisa panen berkali-kali juga," katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar