22 Agustus 2025
17:15 WIB
Ekspor Ikan ke Arab Saudi Meluas, KKP Tambah 6 UPI
KKP menambah jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang dapat melakukan ekspor produk ke Arab Saudi. Penambahan ini meningkatkan volume ekspor ikan Indonesia ke Timur Tengah.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Editor: Khairul Kahfi
Pekerja memisahkan daging rajungan dari cangkangnya di Desa Surya Bahari, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (1/8/2025). Antara Foto/Putra M. Akbar/rwa.
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menambah jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang dapat melakukan ekspor produknya ke Arab Saudi. Penambahan ini meningkatkan volume ekspor ikan Indonesia ke Timur Tengah.
Keenam UPI tersebut adalah PT Suri Tani Pemuka, PT Pahala Bahari Nusantara, PT Muria Bahari Indonesia, PT Sekar Laut, PT Alam Jaya, dan PT Philips Seafood Indonesia. Penambahan ini KKP harapkan berdampak signifikan terhadap peningkatan volume ekspor serta diversifikasi komoditas perikanan yang dikirim Indonesia ke Arab Saudi.
"Per hari ini, kami mendapatkan notifikasi dari Otoritas Kompeten Arab Saudi bahwa mereka telah menyetujui 6 UPI untuk bisa mulai ekspor ke Arab Saudi. Perusahaan telah memenuhi persyaratan standar mutu dan keamanan hasil perikanan,” kata Kepala Badan Mutu Kementerian KP Ishartini, Jakarta, Jumat (22/8).
Baca Juga: Bidik Ekspor ke Arab Saudi, KKP Percepat Penambahan UPI
Menurut dia, keberhasilan penambahan unit pengolahan ikan merupakan sinergi KKP bersama BPOM melakukan negosiasi dengan otoritas kompeten Arab Saudi. Kini, total perusahaan perikanan Indonesia yang dapat melakukan ekspor produk ke Arab Saudi menjadi 63 UPI.
Sementara, komoditas utama yang diekspor ke Arab Saudi di antaranya berbagai produk ikan olahan, tuna, berbagai jenis ikan pelagis, tepung ikan, minyak ikan, fillet ikan, ikan kaleng, kerupuk udang, hingga berbagai jenis sambal ikan.
"Hal ini merupakan keberhasilan hasil kerja semua pihak, terutama sinergi KKP dan BPOM serta komunikasi yang terbangun dengan baik melalui KBRI di Arab Saudi dan Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Utamanya, perusahaan perikanan yang telah berusaha menerapkan prinsip sanitasi, higiene dan keamanan pangan di sepanjang rantai produksi,” jelasnya.
Baca Juga: KKP Optimis Ikan Budidaya Lokal Segera Masuk Pasar Arab Saudi
Untuk diketahui, Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono kerap menyampaikan, KKP berkomitmen dalam melaksanakan pengendalian dan pengawasan quality assurance di sepanjang rantai produksi dan rantai pasok komoditas perikanan untuk menjamin produk berkualitas, aman konsumsi dan bergizi.
Surplus Dagang Perikanan RI 2024 Tumbuh 9,1%
KKP mencatat, surplus perdagangan komoditas perikanan Indonesia 2024 mengalami kenaikan 9,1% dibanding tahun sebelumnya. Kondisi ini tak lepas dari peningkatan nilai ekspor perikanan 2024 yang mencapai US$5,95 miliar atau naik 5,7% dibanding tahun sebelumnya, serta penurunan nilai impor sebesar 19,8% dibanding 2023.
KKP menjabarkan, komoditas utama ekspor perikanan Indonesia meliputi udang senilai US$1,68 miliar atau 28,2% terhadap total ekspor perikanan Indonesia.
Kemudian, tuna-cakalang senilai US$1,03 miliar (17,4%), cumi-sotong-gurita senilai US$874,12 juta (14,7%), rajungan-kepiting senilai US$513,35 juta (8,6%). Selanjutnya, rumput laut senilai US$342,16 juta (5,7%), layur-gulama US$100,96 juta (1,7%), tilapia US$93,51 juta (1,6%), lobster US$91,79 juta (1,5%), dan mutiara US$91,35 juta (1,5%).
Baca Juga: BPOM Perjuangkan Ekspor Pangan Ke Arab Saudi
Beberapa komoditas perikanan mengalami peningkatan nilai ekspor cukup siginifikan secara tahunan, seperti tuna-cakalang meningkat 11,6%, cumi-sotong-gurita meningkat 14,6%, rajungan-kepiting naik 14,7%, layur-gulama naik 91,1%, dan tilapia naik 14,4%.
Adapun negara tujuan ekspor perikanan selama 2024, yakni Amerika Serikat senilai US$1,90 miliar atau setara dengan 32,0% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia. Diikuti China US$1,24 miliar (20,9%), ASEAN US$856,87 juta (14,4%), Jepang US$598,75 juta (10,1%), dan Uni Eropa US$414,36 juta (7,0%).
Dari sekian negara tujuan ekspor, pengiriman produk perikanan Indonesia ke negara-negara ASEAN meningkat 28,3% selama 2024. Begitu juga dengan pasar China dan Uni Eropa mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,2% dan 23,6% dibanding 2023.
Melansir Antara, KKP mencatat, nilai ekspor produk perikanan RI pada kuartal |/2025 mencapai US$1,94 miliar atau meningkat 6,5% dibanding kuartal yang sama pada tahun sebelumnya senilai US$1,82 miliar.