19 Mei 2021
17:37 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Keberlanjutan penanggulangan pandemi di dalam negeri berdampak positif terhadap keyakinan konsumen nasional. Salah satunya, program vaksinasi yang digencarkan sejak awal 2021.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengatakan, keberhasilan pemerintah mengendalikan kasus positif covid-19 dan vaksinasi. Jadi salah satu langkah pemulihan dan ketahanan ekonomi Indonesia.
"Berdasarkan monitoring, kepatuhan protokol kesehatan tingkat nasional bagus. Masyarakat lebih paham dengan banyak menerapkan prokes menggunakan masker dan sebagainya," katanya dalam webinar 'Keyakinan Konsumen Kembali Optimis', Jakarta, Rabu (19/5).
Survei Konsumen BI per April 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen yang optimis terhadap kondisi ekonomi. Tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK April 2021 sebesar 101,5 poin dan masuk ke zona optimis.
Jumlah ini juga meningkat dibandingkan IKK bulan sebelumnya yang hanya bertengger di kisaran 93,4 poin.
Selain itu, optimisme juga ditopang di sisi produksi lewat perbaikan PMI BI pada kuartal pertama menjadi sebesar 50,01%. Torehan itu meningkat dari kuartal sebelumnya yang hanya 47,29%.
Oke menilai, penguatan keyakinan konsumen juga berpengaruh pada kegiatan perdagangan selama puasa-lebaran 2021, yang begitu kontras dibanding periode sama di 2020.
Pada puasa dan lebaran tahun lalu, masyarakat dan pemerintah masih panik menghadapi pandemi yang baru merebak dalam hitungan bulan.
"Saat ini kita lebih siap vaksinasi dan kegiatan mudik yang lebih terkendali, kasus (positif covid-19.red) pun bisa dikendalikan. Sehingga meningkatkan keyakinan konsumen terhadap perekonomian kita," ujarnya.
Mengutip kajian MarkPlus, kegiatan jual-beli di dalam negeri teridentifikasi meningkat. Kategori barang yang sudah mulai banyak dibeli mencakup produk digital, fesyen, kecantikan, makanan dan minuman, hingga perlengkapan elektronik rumah tangga.
"Tentunya di era kenormalan baru ini, pola perdagangan sudah mulai bergeser lewat peningkatan perdagangan berbasis sistem elektronik," ujarnya.
Lebih Optimistis
Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan berharap persepsi optimis masyarakat pada kondisi enam bulan mendatang bisa terwujud dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat.
"Dan memang kalo dilihat secara kuartalan, perekonomian kita semakin menguat. Prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal kedua akan jauh lebih positif dibanding kuartal pertama," kata Soeprapto.
Berdasarkan survei IPSOS, masyarakat Indonesia cukup optimis menatap stabilitas ekonomi sepanjang satu semester mendatang. Sebanyak 76% responden menunjukkan optimismenya.
Lebih spesifik, optimisme ditunjukkan oleh mayoritas responden kelompok umur produktif, yakni78%. Kemudian, pada kelompok muda sebanyak 74% dan kelompok tua 73%.
Bahkan, optimisme tersebut melampaui survei serupa di negara tetangga seperti Malaysia (24%), Filipina (49%), Singapura (37%), Thailand (30%), dan Vietnam (35%).
Kendati demikian, Indonesia juga tidak bisa mengabaikan fenomena kasus covid-19 lanjutan di sejumlah negara. Kelengahan menjalani protokol kesehatan akan berdampak fatal bagi Indonesia yang memiliki populasi terbesar dibanding negara lain di kawasan.
"Tentu buat masyarakat tetap patuhi prokes 5M dan pemerintah tetap menjalankan program 3T. Sehingga kita bisa memiliki kontrol yang lebih tepat sasaran untuk menghadapi pandemi," jelasnya.