c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

17 Februari 2025

16:59 WIB

Dua Bulan Jelang Ramadan, RI Impor Kurma Rp335 Miliar

Dilihat dari negara asalnya, impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 10,15 ribu ton dengan kira-kira share-nya adalah sebesar 61,8%

Penulis: Siti Nur Arifa, Aurora K M Simanjuntak

<p>Dua Bulan Jelang Ramadan, RI Impor Kurma Rp335 Miliar</p>
<p>Dua Bulan Jelang Ramadan, RI Impor Kurma Rp335 Miliar</p>

Sejumlah pembeli memilih buah kurma di salah satu toko kurma kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (12/3/2024). Antara Foto/ Erlangga Bregas Prakoso

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, volume impor kurma Indonesia sebesar 16,43 ribu ton dengan nilai US$20,68 juta atau sekitar Rp335 miliar (kurs Rp16.200) pada bulan Januari 2025 atau dua bulan menjelang Ramadan 2025.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (17/2) menyatakan, negara pemasok terbesar impor kurma Indonesia adalah Mesir. "Kalau kita lihat dari negara asalnya, impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebanyak 10,15 ribu ton dengan kira-kira share-nya adalah sebesar 61,8 % terhadap total impor kurma Indonesia," katanya.

Selain Mesir, kurma yang masuk ke pasar Indonesia berasal dari Arab Saudi sebanyak 1,88 ribu ton atau 11,42% dari total impor, serta Uni Emirat Arab sebanyak 1,76 ribu ton atau 10,71% dari total impor kurma Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengatakan, dilihat dari tren, impor kurma mulai meningkat sekitar lima bulan menjelang periode Ramadan dan Idulfitri. Adapun untuk impor kurma pada bulan Desember 2024, pihaknya mencatat buah-buahan tersebut masuk ke pasar domestik sebanyak 10,5 ribu ton.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyatakan, Indonesia memperoleh surplus dagang sebesar US$3,45 miliar pada bulan Januari 2025. Angka tersebut diraih berdasarkan perhitungan nilai ekspor sebesar US$21,45 miliar, dikurangi impor sebesar US$18 miliar d di periode yang sama.

Apabila dibandingkan bulan lalu (month to month/m-to-m), surplus yang didapat naik US$1,21 miliar. Sementara secara tahunan (year on year/yoy) keuntungan dagang Indonesia naik US$1,45 miliar.

Hibah Kurma
Selain impor, kebutuhan kurma di bulan Ramadan sendiri didapat dari hibah. Seperti yang dikatakan Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Jumat (14/2). Ia menyebut, Indonesia menerima 100 ton kurma dari Raja Salman dari Arab Saudi yang diperuntukkan bagi masyarakat Indonesia menjelang Bulan Ramadan.

"Kurma ini untuk buka puasa bagi segenap warga masyarakat Islam di Indonesia dan insya Allah kami nanti yang bertanggung jawab," kata Menag dalam keterangannya kepada media di Jakarta, Jumat (14/2).

Dalam acara penyerahan kurma yang dilakukan di Kementerian Agama itu, Nasaruddin Umar, mewakili masyarakat Indonesia, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi atas pemberian kurma tersebut

"Saya atas nama pribadi, serta mewakili masyarakat Indonesia bersama umat Islam mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Yang Mulia Duta Besar Saudi Arabia," katanya menambahkan.

Menag juga menyampaikan apresiasinya kepada Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi dan Pemerintah Saudi, karena telah konsisten memberikan kurma kepada masyarakat Indonesia.

"Terima kasih yang tak terhingga kepada Yang Mulia Duta Besar Saudi Arabia karena satu-satunya Duta Besar yang selalu konsisten memberikan bantuan berupa kurma di bulan Suci Ramadan, hanya Saudi Arabia," kata Menag.

Pemberian kurma tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia, terutama umat Islam, mendapatkan tempat khusus bagi Raja Salman. "Bukan saja karena pelayanan haji tetapi juga kebaikan Saudi Arabia selalu membantu masyarakat (Indonesia)," kata Menag lebih lanjut.

Kurma tersebut, tambah Menag, akan memberikan makna tersendiri bagi masyarakat Muslim Indonesia yang menerimanya. "Mungkin tidak besar artinya buat Saudi Arabia, tetapi besar artinya buat mereka, buat mereka yang mungkin tidak pernah melihat kurma, tidak pernah melihat buah kurma," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Menag Nasaruddin Umar tidak merinci jenis kurma yang diterima dari Pemerintah Saudi, tetapi dia memastikan bahwa 100 ton kurma yang dikirim dalam empat kontainer itu memiliki kualitas yang sangat baik. "Jenis kurmanya itu bagus lah. Mungkin bukan yang terbaik ya, tapi itu sangat bagus ya, manis dan bersih," kata Menag menambahkan.

Kurma-kurma tersebut, kata Menag, nantinya akan didistribusikan melalui ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia dan diberikan juga ke masjid, kampus, panti asuhan, ke daerah-daerah dan tempat-tempat lain yang membutuhkan.

"Kemudian juga tentu di Istiqlal juga pasti ya karena memang setiap tahun di Istiqlal Insya Allah," kata dia.

Meski demikian, dia mencatat, kemungkinan kurma tersebut tidak bisa dikirim ke seluruh provinsi mengingat kendala transportasi.

Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi Faisal bin Abdullah Al-Amudi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kurma tersebut adalah hadiah dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, sesuai arahan dan instruksi langsung dari Raja Salman.

"Ini merupakan arahan dan intruksi langsung Yang Mulia Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan juga Putra Makota dan Perdana Menteri Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman, dalam kaitannya perhatian Pemerintah Kerajaan Saudi terhadap kebutuhan-kebutuhan umat Islam di seluruh dunia, khususnya masyarakat Indonesia secara keseluruhan," tuturnya. 

Hadiah kurma tersebut juga merupakan salah satu komitmen dan perhatian Kerajaan Arab Saudi dalam rangka memberikan peranannya di dunia Islam, kata Dubes lebih lanjut. Acara penyerahan kurma tersebut dihadiri oleh pusat bantuan kemanusiaan Raja Salman KS Relief dan juga staf dari Kementerian Agama.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar