03 Februari 2023
17:47 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Dirut Perum Bulog Budi Waseso bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi inspeksi mendadak ke Pasar Induk Beras Cipinang untuk memastikan penyaluran beras operasi pasar menggunakan beras impor 500.000 ton lancar dan habis terjual.
“Karena sebentar lagi kita akan panen, bulan Maret itu panen raya, kita ingin Februari-Maret ini beras kita yang 500 ribu ton habis terserap,” katanya dalam konferensi pers daring usai meninjau gudang Food Station Cipinang Jakarta, Jumat (3/2), dilansir dari Antara.
Dirut Bulog yang akrab disapa Buwas itu menuturkan penyaluran stok cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut sengaja digenjot agar nantinya gudang Bulog kembali kosong dan siap menyerap hasil produksi petani lokal pada saat panen raya. Langkah ini juga untuk stabilisasi ketersediaan dan harga beras.
“Saya punya komitmen bahwa 2,4 juta ton yang nantinya menjadi CBP ini adalah dari produksi dalam negeri. Jadi itu untuk jaminan bagi petani bahwa produksinya akan diambil oleh Bulog,” ucapnya.
Guna memenuhi kebutuhan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Bulog juga akan menambah stok beras yang saat ini ada di Food Station dari 13 ribu ton menjadi 30 ribu ton. Hal ini untuk mencegah gejolak harga beras di pasar.
Sehari sebelumnya, Kamis (2/2), Buwas menyampaikan jumlah stok beras di Food Station harus berjumlah 30 ribu ton, jika kurang maka akan berdampak pada gejolak kenaikan harga beras akibat kurangnya suplai beras dari berbagai daerah di Indonesia.
“Kemarin dan hari ini kita masukkan 10 ribu ton dengan memanfaatkan gudang yang ada di Food Station. Kita anggap itu gudang filial, kita juga punya kios beras di situ dan OP (operasi pasar) kita siapkan di situ. Dari pembongkaran kapal di Tanjung Priok langsung kita dorong ke gudang Food Station,” ujarnya.
Oleh karena, lanjutnya, saat ini Food Station telah mempunyai kekuatan stok beras dan stok tersebut masih bisa ditambah dengan stok beras Bulog yang ada di gudang Kelapa Gading. Masyarakat termasuk pedagang eceran, dipersilakan untuk memberi beras melalui kios beras Bulog yang ada di Food Station Cipinang.
Ia pun juga memastikan bahwa downline atau pedagang eceran yang membeli dari pasar induk telah sesuai ketentuan dan tidak terjadi penyimpangan.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP) harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.
“Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi pelaksanaannya agar jangan sampai ada yang mengoplos dan menjual dengan harga di atas ketentuan supaya harga segera stabil," tutur dia.
Stok Aman
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prestyo Adi menegaskan bahwa Bulog sudah menjalankan apa yang menjadi arahan Presiden saat Rapat Terbatas bersama Presiden, Selasa (30/1).
"Kita lihat bersama beras SPHP dari Bulog sudah membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang, dengan ini kita harapkan gejolak harga beras bisa diredam" kata Arief.
Pemerintah telah memutuskan mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru 2023. Pada saat itu, CBP di Bulog hanya sebanyak 399.160 ton, padahal idealnya 1,2 juta ton sesuai target pemerintah.
Saat ini, Bulog telah memiliki stok sebanyak 594 ribu ton termasuk 200 ribu ton di antaranya merupakan beras impor yang tengah dalam perjalanan.
Sejak awal tahun hingga hari ini, Bulog telah menggelontorkan 186 ribu ton beras untuk operasi pasar di seluruh Indonesia. Bulog juga menjamin ketersediaan beras di masyarakat akan selalu stabil meskipun di pasar ada sedikit kenaikan harga.