c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

07 Februari 2024

12:24 WIB

Diminati Dunia, Alkes RI Bukukan Potensi Transaksi US$13,16 Juta

Produk alat kesehatan (alkes) Indonesia berhasil bukukan potensi transaksi US$13,16 juta pada Pameran Arab Health 2024.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

Diminati Dunia, Alkes RI Bukukan Potensi Transaksi US$13,16 Juta
Diminati Dunia, Alkes RI Bukukan Potensi Transaksi US$13,16 Juta
Suasana Paviliun Indonesia dalam Pameran Arab Health 2024 yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab. Kemendag/Dok

DUBAI - Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melaporkan produk alat kesehatan Indonesia berhasil bukukan potensi transaksi senilai US$13,16 juta atau setara dengan Rp207 miliar (kurs Rp15.375) pada keikutsertaan di Pameran Arab Health 2024. Potensi transaksi tersebut naik 43,83% dari nilai capaian transaksi tahun 2023.

“Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar US$13,16 juta di Pameran Arab Health 2024. Nilai tersebut naik 43,83% dari capaian transaksi tahun 2023 yang tercatat sebesar US$9,15 juta,” ujar Didi dalam keterangan resminya, Rabu (7/2).

Baca Juga: Industri Alkes RI Gandeng Belanda Kembangkan Ventilator

Didi merincikan, nilai potensi transaksi tersebut terdiri atas transaksi potensial sebesar US$12,08 juta, penandatanganan kontrak dagang antara Pt Graha Tekno Medika dan buyer Prancis sebesar US$1,07 juta (EUR 1 juta), dan penandatanganan kontrak dagang antara PT Mega Andalan Kalasan (MAK) dan enam buyer berasal dari Qatar, Persatuan Emirat Arab (PEA), Bahrain, Ethiopia, Oman, dan Republik Ceko sebesar US$825 ribu untuk produk furnitur rumah sakit.

Menurut Didi, jenis produk yang memiliki peminat terbanyak dari buyer selama pameran berlangsung yaitu jarum suntik, sphygmomanometer dan stetoskop, peralatan rumah sakit, ceraspon, haemostatic sponge, serta pompa infus (infusion pump). Sementara itu, negara pembeli terbesar berasal dari Mauritius, Maroko, Persatuan Emirat Arab, India, dan Arab Saudi.

Didi menilai, keikutsertaan Indonesia dalam pameran ini menjadi salah satu upaya menangkap peluang terhadap permintaan alat kesehatan dunia.

“Promosi produk alat kesehatan Indonesia melalui Pameran Arab Health 2024 di Dubai ini merupakan upaya merespons tren permintaan pasar dunia terhadap alat kesehatan,” jelasnya.

Berdasarkan data yang disampaikan Didi, dalam lima tahun terakhir (2019-2023), produk alat kesehatan Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif, yaitu rata-rata 4,56% per tahun. 

Pada 2023, industri alat kesehatan Indonesia tumbuh 6,83%. Sementara tahun 2022, kinerja ekspor alat kesehatan Indonesia ke dunia mencatatkan pertumbuhan sebesar 9,27% dibandingkan tahun 2021.

Dia juga menambahkan, peluang pasar global untuk alat kesehatan dunia termasuk furnitur rumah sakit masih cukup menjanjikan. Hal ini karena pendapatan alat kesehatan global diproyeksikan tumbuh sekitar 5,70% rata-rata per tahun pada 2024-2048, sementara pendapatan furnitur perawatan kesehatan (healthcare furniture) global dalam delapan tahun mendatang (2024-2032) diproyeksikan tumbuh sebesar 4,8% per tahun.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Prancis, Industri Alkes RI Bidik Transaksi Rp17 M

Sebagai upaya memanfaatkan potensi tersebut, maka Didi menyatakan jika pihaknya, Kemendag terus mendorong ekspor produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui berbagai upaya.

“Upaya-upaya tersebut seperti promosi dagang, misi dagang, penjajakan bisnis (business matching), informasi pasar ekspor, serta pemanfaatan perjanjian dagang, termasuk ke PEA melalui Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-UAE CEPA). Selain itu, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan Dubai sebagai hubungan bagi perdagangan di wilayah Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa, dan Asia Selatan,” pungkas Didi.

Sebagai informasi, Pameran Arab Health 2024 merupakan pameran produk alat kesehatan terbesar di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Pameran tersebut berlangsung pada 29 Januari hingga 1 Februari 2024 di Dubai World Trade Centre (DWTC), Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA).

Sebanyak lebih dari 1.000 buyer internasional telah mengunjungi paviliun Indonesia. Para buyer antara lain berasal dari berbagai negara, yakni Persatuan Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Australia, Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, Mali, Sudan, Nigeria, Maroko, Rusia, Prancis, dan Amerika Serikat. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar