c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

31 Januari 2023

09:18 WIB

Di Tengah Tekanan, Mayoritas Aset Kripto Tunjukan Optimisme

Analis menguraikan beberapa sentimen seperti peluncuran NFT, kebijakan Federal Reserve dan Core Scientific yang bangkrut tidak menggoyahkan kripto.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Di Tengah Tekanan, Mayoritas Aset Kripto Tunjukan Optimisme
Di Tengah Tekanan, Mayoritas Aset Kripto Tunjukan Optimisme
Ilustrasi kripto. Shutterstock/Creativan

JAKARTA - Memasuki 2023 harga mayoritas aset kripto menunjukkan optimisme dengan adanya kenaikan harga di tengah berbagai tekanan. Akibatnya duo aset kripto yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) melonjak. 

"Dengan kapitalisasi pasar terbesar bergerak bervariasi pada perdagangan Senin (30/1). Bitcoin tembus harga US$23 ribu," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (31/1).

Meski begitu, berdasarkan pantauan Validnews yang mengutip data dari Coinmarketcap pada pukul 07.09 WIB, Bitcoin melemah 3,95% dalam 24 jam terakhir dan 0,33% dalam sepekan. Begitu halnya dengan Ethereum masuk zona merah 4,83% dalam 24 jam terakhir dan 3,62% dalam sepekan.

Sebelumnya bitcoin memulai minggu dengan campuran antara lonjakan harga dan ketakutan bear market akan kembali. Setelah mencapai penutupan mingguan tertinggi dalam hampir enam bulan, bitcoin tetap naik lebih dari 40% tahun ini, dengan penutupan bulanan hanya 48 jam lagi.

Baca Juga: Masih Berlanjut, Aset Kripto Diperkirakan Makin Menguat

Selain itu menurut Ibrahim peluncuran protokol nonfungible token (NFT) baru-baru ini di mainnet Bitcoin membuat komunitas kripto terpecah mengenai manfaat protokol tersebut untuk ekosistem Bitcoin. 

"Protokol, disebut sebagai Ordinals, dibuat oleh insinyur perangkat lunak Casey Rodarmor, yang secara resmi meluncurkan program di mainnet Bitcoin setelah posting blog 21 Januari. Artefak digital yang terinspirasi dari meme, seperti NFT sekarang sedang ditorehkan di jaringan Bitcoin," jelasnya.

Di sisi lain Federal Reserve mengumumkan keputusan kebijakan terbarunya pada hari Rabu, sementara Bank Sentral Eropa dan Bank of England akan menyusul pada hari Kamis. 

Ketiganya diperkirakan akan menaikkan suku bunga resmi mereka lebih lanjut, tetapi ada lebih banyak ketidakpastian tentang bagaimana lembaga akan memandu ekspektasi atas jalur suku bunga di masa depan, dengan inflasi akan surut dan pertumbuhan ekonomi akan surut.

Menurut Ibrahim, pasar mengharapkan Fed untuk menaikkan suku bunga acuan di kisaran 25 basis poin ke batas atas 4,75%. Sementara pejabat ECB telah mengarahkan kenaikan 0,5%, yang akan membuat suku bunga deposito menjadi 2,5% dan tingkat pembiayaan kembali menjadi 3,0%.

“Pendapat terbagi tentang apakah BoE – yang suku bunga bank saat ini berada di 3,50%, akan memilih 25 atau 50 basis poin," ungkapnya.

Baca Juga: Bitcoin Berpotensi Menguat Karena Pertemuan Bank Sentral

Waspada Bull Trap
 
Dalam kesempatan yang sama analis dan komisaris  PT.Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi menguraikan penurunan Bitcoin didorong oleh kabar dari Core Scientific, perusahaan penambang Bitcoin yang mengajukan kebangkrutan.

"Sehingga investor sempat menarik diri dari pasar. Pasar menunggu pertemuan bank sentral global yang tetap agresif dalam menaikan suku bunga di semester pertama ini," katanya.

Meski begitu, Tim Riset Tokocrypto menjelaskan, secara keseluruhan pasar tetap bisa melanjutkan tren positif. Terlebih banyak investor yang optimis bahwa The Fed akan bersikap lebih dovish dalam kebijakan moneternya. 

"Diharapkan kenaikan suku bunga di rapat FOMC nanti pada 1 Februari mendatang tidak telalu agresif," harapnya.

Namun, Vandy menyarankan investor patut mewaspadai menjelang pengumuman hasil rapat FOMC. Biasanya, pasar akan cenderung sideways dan menurun, sehingga bisa terjadi bull trap. Ia menegaskan bahwa perlu diingat pasar kripto masih sangat volatil dan tidak dapat diprediksi dengan pasti.

"Meskipun kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak tertentu terhadap pasar kripto, tidak ada jaminan bahwa ini akan terjadi dengan pasti.  Bagaimanapun kenaikan suku bunga juga dapat mempengaruhi tingkat inflasi, yang dapat mempengaruhi nilai aset kripto," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar