26 Agustus 2025
20:22 WIB
Dear Pelaku Usaha Mamin, Ada Peluang Pasar Halal di Belanda Lho
Atase Perdagangan RI Den Haag, Annisa Hapsari mengatakan potensi pasar halal di Belanda sangat menjanjikan. Namun, ada hal yang harus dipenuhi untuk memasuki pasar halal di Belanda.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Seorang pengunjung mengambil makanan di sebuah restoran di Jakarta yang sudah memasang label halal untuk produk yang dijajakannya. ValidNewsID/ Faisal Rachman
JAKARTA - Kementerian Perdagangan RI, melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI Den Haag mengajak pelaku usaha makanan dan minuman (mamin) Indonesia melihat kesempatan ekspor ke Belanda, terutama bagi produk-produk yang targetnya konsumen muslim.
Atase Perdagangan RI Den Haag, Annisa Hapsari mengatakan potensi pasar halal di Belanda sangat menjanjikan. Namun, pemenuhan sertifikasi halal menjadi salah satu kunci dalam memasuki pasar halal di Belanda.
“Pertemuan dengan otoritas sertifikasi halal Belanda menjadi sarana untuk memahami prosedur sertifikasi halal di Belanda, tren pasar halal di Eropa serta berbagai regulasi yang mengaturnya,” kata Sari melalui keterangan tertulisnya pada Selasa (26/8).
Kata dia, komunitas muslim di Belanda berjumlah sekitar 1,2 juta orang dan setidaknya sekitar 140 ribu orang merupakan komunitas muslim di Amsterdam. Sehingga, lanjut Sari, potensi ini dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia untuk memasukkan produk halal ke Belanda.
Baca Juga: Produk RI Masih Perlu Harmonisasi Sertifikasi Halal Untuk Masuk Pasar UEA
Selain itu, Sari menyebut tren halal di Belanda dan Uni Eropa menunjukkan pertumbuhan signifikan. Tercatat, kata Sari, pertumbuhan tren halal di Belanda dan Uni Eropa mencapai US$396,0 miliar pada 2024. Nilai ini diprediksi naik menjadi US$663,4 miliar pada 2033.
“Peningkatan permintaan produk halal juga datang dari konsumen nonmuslim karena produk halal dinilai sebagai pilihan etis dan sehat,” jelas Sari.
Sementara itu, Sari mengungkapkan Kopi Tuku berkomitmen untuk mendapatkan sertifikasi halal dari otoritas sertifikasi halal Belanda, sebelum membuka cabang toko kopi sekaligus restoran pertamanya di Belanda. Potensi nilai ekspor makanan minuman halal ke Belanda diperkirakan mencapai US$150 ribu per tahun bagi Kopi Tuku.
Adapun, nilai ini berasal dari penggunaan kopi, gula aren, dan bumbu masakan yang akan didatangkan langsung dari Indonesia, serta dukungan jenama dan manajemen dari Indonesia.
“Eksportir mamin seperti Kopi Tuku, melihat pemenuhan sertifikasi halal sebagai kunci memasuki pasar halal Belanda,” ungkapnya.
Sekilas Perdagangan Indonesia-Belanda
Pada Januari-Juni 2025, total perdagangan Indonesia dengan Belanda tercatat sebesar US$3,12 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Belanda US$2,69 miliar dan impor Indonesia dari Belanda US$431,10 juta. Dengan demikian, Indonesia mengantongi surplus sebesar US$2,26 miliar.
Sementara pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Belanda mencatatkan nilai US$5,73 miliar. Ekspor Indonesia ke Belanda tercatat sebesar US$4,75 miliar dan impor Indonesia dari Belanda US$984,50 juta. Indonesia surplus US$3,76 miliar.
Baca Juga: Melejit 13,5%, Kemendag: Ekspor Halal Ke Australia Kuartal I/2025 Capai Rp2,53 T
Ekspor utama Indonesia ke Belanda antara lain minyak asam dari pemurnian, asam asiklik jenuh, minyak kelapa sawit dan fraksinya, bungkil dari biji atau kernel kelapa sawit, kakao dan olahan kakao.
Sedangkan, impor Indonesia dari Belanda antara lain kertas atau kertas karton yang dipulihkan; sisa, reja dan skrap dari plastik; alat cukur, alat pangkas rambut dan peralatan penghilang rambut; cakram, pita, media penyimpan non-volatile berbentuk padat; dan kendaraan bermotor untuk pengangkutan barang.