15 Maret 2025
18:00 WIB
Daya Beli Menurun, Ini Strategi Lazada Tingkatkan Penjualan di Bulan Ramadan
Penurunan daya beli menjadi tantangan bagi banyak pelaku usaha, termasuk e-commerce.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
JAKARTA - Penurunan daya beli menjadi tantangan bagi banyak pelaku usaha, termasuk e-commerce. Pada Februari 2025, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,09% secara tahunan yang merupakan deflasi pertama dalam lebih dari dua dekade terakhir.
Selain itu, kelas menengah Indonesia yang berkontribusi sekitar 80% terhadap konsumsi nasional juga mengalami penurunan signifikan. Selama enam tahun terakhir, proporsi kelas menengah turun dari 21,5% di 2019 menjadi 17,1% di 2024 sehingga berdampak langsung pada pengeluaran konsumen dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Head of Operations Lazada Indonesia Amelia Tediarjo tidak menampik penurunan daya beli masyarakat berdampak pada platform e-commerce. Bahkan, pada beberapa kategori produk pun terkena dampaknya, meskipun dia tidak bisa menceritakan lebih lanjut kategori produk apa yang mengalami penurunan penjualan.
"Dengan penurunan daya beli ini, kami melihat ada impact, tetapi berbicara penurunan ada kategori yang terkena (dampaknya) dan tidak. Maka itu, kami berupaya bekerjasama dengan brand lokal untuk memberikan harga terbaik bagi konsumen supaya bisa merangsang daya beli konsumen," cerita Amelia dalam konferensi pers Lazada, Jakarta, Jumat (14/3).
Merangsang daya beli konsumen, Lazada menghadirkan rangkaian Ramadan Sale yang berlangsung selama satu bulan penuh sejak 28 Februari hingga 3 April 2025 untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan dari awal Ramadan sampai lebaran. Kampanye diawali dengan Ramadan 3.3 Sale diikuti dengan promo khusus berbagai kategori yang berbeda, seperti Ramadan Fashion Festival.
Survei Jakpat juga menunjukan 70% responden mengalami peningkatan pengeluaran selama Ramadan 2025 dibandingkan bulan biasa, termasuk untuk belanja kebutuhan Ramadan sebesar 62%. Pada periode Ramadan 3.3 Sale pun, Lazada mencatat peningkatan traffic yang diikuti dengan peningkatan nilai transaksi hingga 55% dibandingkan hari biasa.
Rata-rata total pembelanjaan per pelanggan pun mengalami peningkatan hingga 4 kali lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pembelanjaan per pelanggan di periode awal Ramadan tahun lalu.
"Kami bekerjasama dengan banyak brand untuk memberikan harga terbaik, termasuk diskon besar dan promo spesial Ramadan. Dalam kolaborasi ini, produk-produk unggulan dari berbagai kategori, termasuk produk dengan harga tinggi bisa dijangkau oleh konsumen," timpal Amelia.
Selain itu, mereka juga mengembangkan strategi basket building yang mendorong konsumen untuk membeli berbagai produk dari brand dan penjual berbeda dalam satu transaksi. Untuk mendukung strategi ini, Lazada menghadirkan promosi khusus yang berlaku saat konsumen menambahkan lebih banyak produk ke keranjang belanja mereka.
Semisal, diskon tambahan untuk pembelian produk dari kategori tertentu atau penawaran gratis ongkos kirim untuk transaksi dengan nilai minimum tertentu. Dengan demikian konsumen terdorong untuk berbelanja lebih banyak dalam satu waktu, yang juga menguntungkan penjual.