c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

21 Oktober 2025

14:48 WIB

Cukup Jaga Rupiah, Ekonom Ramal BI-Rate Oktober Bertahan 4,75%

Ekonom memperkirakan BI akan pertahankan suku bunga acuan di level 4,75%. BI diminta fokus untuk menjaga stabilitas kurs rupiah karena tekanan eksternal cukup tinggi hingga awal 2026.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p dir="ltr">Cukup Jaga Rupiah, Ekonom Ramal BI-Rate Oktober Bertahan 4,75%</p>
<p dir="ltr">Cukup Jaga Rupiah, Ekonom Ramal BI-Rate Oktober Bertahan 4,75%</p>

Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Antara Foto/Muhammad Ramdan

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) pada Rabu (22/10) siang, akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21-22 Oktober 2025 terkait arah kebijakan moneter BI-Rate.

Untuk besok, Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memproyeksikan, Bank Indonesia akan menahan suku bunga acuan di level 4,75%, utamanya untuk menjaga stabilitas kurs rupiah.

"BI diperkirakan akan pertahankan suku bunga acuan. Fokus BI saat ini menjaga stabilitas kurs rupiah karena tekanan eksternal cukup tinggi," kata Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira kepada Validnews, Jakarta, Selasa (21/10).

Baca Juga: Agresif! BI-Rate September Dipangkas 25 Bps Jadi 4,75%

Bhima menjelaskan, BI sudah kehilangan banyak amunisi dari cadangan devisa (cadev) untuk stabilisasi rupiah. Sementara itu, rupiah masih akan cenderung tertekanan hingga awal 2026 mendatang. 

"Amunisi BI (menjaga rupiah) yang bisa diandalkan sekarang (adalah) menjaga suku bunga. BI juga perlu menjaga agar inflasi tetap terkendali, karena inflasi pangan terutama beras masih jadi ancaman," terang dia.

Terpisah, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih menimbang kemungkinan suku bunga acuan BI-Rate akan ditahan atau justru turun 25 bps pada Oktober ini. Kendati, tingkat BI-Rate terakhir di level 4,75% dinilai sudah cukup akomodatif menopang moneter Indonesia.

"(Peluang pergerakan BI-Rate) 50:50 lah ya, antara turun 25 (bps) atau ditahan (stay). Tapi kalau saya sih lebih view-nya yang jangan turun, itu sudah cukup lah," ujar Chief Economist & Head of Research Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto kepada media, Jakarta, Kamis (16/10).

Menurut Rully, saat ini stabilitas kurs rupiah perlu terus dijaga dengan sebaiknya tetap menahan suku bunga acuan di level 4,75%.

Baca Juga: Rupiah Terus Merosot ke Rp16.700, Begini Respons Bos BI

Sedangkan, dia juga memperkirakan, Bank Sentral AS (The Fed) masih berpotensi untuk kembali memangkas suku bunga hingga akhir 2025. Tepatnya, The Fed akan memangkas suku bunga pada Oktober dan Desember 2025, masing-masing sebesar 25 bps.

Sebelumnya, BI memutuskan untuk kembali memangkas suku bunga acuan BI-Rate September 2025 sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Level suku bunga moneter ini dipangkas setelah pada Januari, Mei, Juli, Agustus 2025 lalu juga sempat mengalami penurunan dengan jumlah yang sama.

Hingga September 2025, Bank Indonesia hanya menahan suku bunga acuan BI-Rate selama empat bulan dan telah memangkas suku bunga sebanyak lima kali masing-masing sebesar 25 bps.

BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility September 2025 sebesar 50 bps menjadi 3,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5,50%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar