c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

16 Oktober 2024

12:52 WIB

BYD Akan Buka Pabrik Di Indonesia, Investasi Capai Rp11,7 Triliun

BYD akan membuka pabrik mobil di Indonesia dengan nilai investasi mencapai Rp11,7 triliun. Diperkirakan akan memproduksi 150 ribu unit mobil per tahun.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>BYD Akan Buka Pabrik Di Indonesia, Investasi Capai Rp11,7 Triliun</p>
<p>BYD Akan Buka Pabrik Di Indonesia, Investasi Capai Rp11,7 Triliun</p>

Model berdiri di samping mobil listrik BYD Seal yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024). Sumber: AntaraFoto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Kementerian Perindustrian melihat saat ini Indonesia tengah dijadikan sebagai negara tujuan utama basis produksi kendaraan listrik bagi global brands, yang salah satunya berasal dari Tiongkok.  

Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Putu Juli Ardika mengatakan, BYD telah merencanakan investasi sebesar Rp11,7 triliun dengan kapasitas produksi kendaraan listrik mencapai 150 ribu unit per tahun. 

“Investasi ini tidak hanya merupakan bukti kepercayaan BYD terhadap potensi pasar Indonesia, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional dan global,” kata dia dalam pernyataan tertulis, Rabu (16/10).

Putu menyebutkan, setelah menyampaikan komitmen produksi, memulai pembangunan pabrik serta melakukan penjualan EV di Indonesia pada bulan Juni 2024, brand dari PT BYD Motor Indonesia itu mendapatkan sambutan positif dari masyarakat Indonesia. 

“Terakhir pada bulan September 2024, BYD berhasil menjual sebanyak dua ribu unit. Hal ini membuktikan bahwa model kendaraan BYD dinilai cocok atau sesuai dengan karakteristik harapan masyarakat,” kata dia.

Baca Juga: Mobil Listrik China Merajai Pasar Indonesia

Untuk itu, Putu berharap, masuknya investasi besar ke Indonesia akan memberikan dorongan bagi industri komponen di Indonesia untuk terus berkembang, serta terjadinya transfer teknologi dari BYD kepada industri komponen Indonesia. 

“Transfer teknologi ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan industri komponen nasional, sehingga dapat naik kelas dan berdaya saing di global value chain (GVC),” terang Putu.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Departemen Administrasi BYD Andy Lin mengatakan, keputusan untuk berinvestasi di Indonesia merupakan bagian penting dari strategi global BYD. 

“Kami berencana menjadikan Indonesia sebagai kantor pusat regional di Asia Pasifik, dengan fasilitas untuk penelitian dan pengembangan, produksi, penjualan, purnajual, serta pelatihan, Kami juga berharap agar capaian produksi 15 Juta BYD dapat dilakukan di Indonesia,” katanya.

Ke depannya, Andy menambahkan, BYD akan meluncurkan lebih banyak model kendaraan listrik (EV) di Indonesia, serta menghadirkan model plug-in hybrid (PHEV). 

Andy mengatakan pihaknya juga berencana menggabungkan kemampuan manufaktur otomotif di Indonesia dengan teknologi energi baru yang unggul untuk mendukung transformasi dan peningkatan rantai industri otomotif di Indonesia.

Kolaborasi Rantai Pasok Kendaraan Bermotor 
Di samping itu, Putu juga mengatakan, pihaknya tengah mendorong pengembangan industri otomotif, salah satunya melalui penguatan sinergi antara industri perakitan kendaraan bermotor dan industri penyedia komponen kendaraan bermotor.

Sebagai upaya memperkuat sinergi tersebut, Kemenperin menginisiasi kegiatan business matching dalam rangka Peningkatan Penggunaan Komponen Otomotif Produksi Dalam Negeri dalam Rantai Pasok Global Industri KBLBB Roda Empat di Jakarta, Selasa (15/10). 

Dia mengatakan kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama antara Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan Kementerian Perindustrian.

Baca Juga: Ini Dia 9 Kendaraan Terfavorit Sepanjang GIIAS 2024

“Kami berharap, adanya kolaborasi ini dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional serta dapat menjembatani industri perakitan untuk menemukan supplier dalam negeri dan menjadikan industri komponen Indonesia masuk dalam rantai pasok global,” ujar Putu.

Dia berharap, dengan peningkatan kemampuan teknologi, industri komponen Indonesia tidak hanya menjadi pemasok domestik, tetapi juga dapat berperan aktif dalam rantai pasok global, khususnya untuk industri kendaraan listrik.

Oleh karena itu, Putu mengajak seluruh pihak, baik dari pemerintah, sektor industri, maupun pemangku kepentingan lainnya, untuk terus bersinergi dalam mendukung pengembangan industri otomotif.

“Khususnya kendaraan listrik di Indonesia, demi mencapai visi bersama menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri otomotif global,” imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar