c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 November 2025

14:17 WIB

Bursa Saham Minggu Ini, IHSG Merosot 1,3% Jadi 8.163,87

Data bursa saham minggu ini, IHSG mengalami penurunan sebesar 1,3% dengan ditutup pada level 8.163,875 dari level 8.271,722 pekan lalu.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">Bursa Saham Minggu Ini, IHSG Merosot 1,3% Jadi 8.163,87</p>
<p id="isPasted">Bursa Saham Minggu Ini, IHSG Merosot 1,3% Jadi 8.163,87</p>

Seorang pengunjung memperhatikan pergerakan harga saham yang ditampilkan di layar besar Bursa Efek Indonesia. Validnews/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode tanggal 27 hingga 31 Oktober 2025, ditutup bervariasi.

"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan atau penurunan sebesar 1,3% dengan ditutup pada level 8.163,875 dari level 8.271,722 pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (1/11).

Kemudian, lanjut dia, rata-rata frekuensi transaksi harian juga mengalami pelemahan sebesar 1,79% menjadi 2,32 juta kali transaksi, dari 2,37 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Kapitalisasi pasar BEI melemah sebesar 2,48%,  dari Rp15.234 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp14.857 triliun.

Baca Juga: IHSG Akhir Oktober Diperkirakan Menguat

Di sisi lain, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini. Yakni naik sebesar 3,72%, dari 30,47 miliar lembar saham pada pekan lalu menjadi miliar 31,61 miliar lembar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian BEI turut mengalami peningkatan sebesar 1,55% menjadi Rp22,63 triliun, dari Rp22,28 triliun pada pekan sebelumnya.

Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (31/10), mencatatkan nilai beli bersih di bursa saham minggu ini sebesar Rp1,13 triliun. Sepanjang tahun 2025, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp47,317 triliun.

Kegiatan Sepekan
Selama sepekan, terdapat satu obligasi dan satu sukuk baru di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Senin (27/10), Obligasi Berkelanjutan VII Astra Sedaya Finance Tahap II Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance mulai dicatatkan di BEI dengan nominal Rp2 triliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi tersebut adalah idAAA (Triple A) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Kemudian pada Kamis (30/10), Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Armadian Tritunggal Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Armadian Tritunggal mulai dicatatkan di BEI.

Nominal pencatatan sukuk ini adalah Rp2 triliun dan hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia adalah irA-(sy) (Single A Minus Syariah). PT Bank KB Indonesia Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.

Baca Juga: Ramal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun, Purbaya: To The Moon

Sepanjang tahun 2025, total obligasi dan sukuk yang telah tercatat adalah 151 emisi dari 73 emiten senilai Rp175,54 triliun.

Total obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 646 emisi dengan outstanding sebesar Rp523,12 triliun dan US$122,16 juta, yang diterbitkan oleh 136 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp6.423,84 triliun dan US$352,10 juta. Telah tercatat pula sebanyak tujuh Efek Beragun Aset (EBA) di BEI dengan nilai Rp2,13 triliun.

Pada Rabu (29/10), Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari BEI, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkolaborasi dengan Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) menyelenggarakan Go Public Seminar bertema “Empowering Private Hospitals: Go Public as a Catalyst for Growth” di Main Hall BEI.

Diikuti oleh 47 peserta manajemen rumah sakit swasta, acara ini diharapkan dapat mendorong perusahaan, termasuk rumah sakit swasta, untuk memanfaatkan pasar modal sebagai katalis pertumbuhan dan peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar