27 September 2022
15:25 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus memberikan ruang bagi pengembangan ekonomi digital Indonesia melalui penyediaan ruang kolaborasi antara BUMN dengan perusahaan rintisan (startup).
Menteri Erick Thohir lewat siaran pers menjelaskan pihaknya telah meluncurkan tiga inisiatif pendanaan baru untuk startup dari BUMN Group, yakni Agri Fund oleh Pupuk Indonesia, Bio-Health Fund oleh Bio Farma, serta Energy Fund melalui Pertamina NRE.
Erick menyebutkan ketiga inisiatif itu sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, dimana BUMN berupaya melakukan inovasi dan transformasi dalam menjawab tantangan global untuk mencapai ketahanan pangan, kesehatan, dan energi.
"Inisiatif Kementerian BUMN akan berfokus pada program-program prioritas, melalui program investasi dan partnership untuk startup Indonesia agar dapat mengoptimalkan nilai dan ekosistem digital yang sehat," ujar Erick di Jakarta, Selasa (27/9).
Pupuk Indonesia, misalnya, akan meningkatkan kesejahteraan petani, mendukung program ketahanan pangan, serta ekspansi bisnis pangan Indonesia melalui Agri Fund. Kemudian Bio Farma, meluncurkan Bio-Health Fund untuk ketahanan kesehatan guna meningkatkan kapabilitas perusahaan dalam hal inovasi produk life science dan healthcare.
Pertamina NRE sebagai subholding Pertamina dalam menjalankan amanah transisi energi pun ikut membentuk Energy Fund guna mendukung ketahanan energi untuk investasi pada perusahaan rintisan di bidang teknologi dan inovasi sektor energi baru terbarukan.
MDI ventures sebagai corporate venture capital milik Telkom Indonesia yang telah dipercaya dalam mengelola multistage fund, dengan total dana kelolaan sebesar US$830 juta. Bentuk sinergi strategis antara BUMN dan MDI akan berekspansi lebih cepat dengan keahlian investasi dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
"Program ini seiring dengan Merah Putih Fund yang juga berperan penting terhadap perkembangan startup Indonesia dalam ekosistem bisnis BUMN," kata Menteri Erick.
Erick mengatakan bahwa inisiatif pendanaan baru itu tak lepas dari masih banyaknya peluang di sektor-sektor tertentu yang masih belum dioptimalkan. Misalnya saja pertanian, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil pangan, namun masih belum ada sinergitas untuk sektor agrikultur.
Begitupun dengan sektor kesehatan, dia menyebutkan ekosistem healthcare saat ini masih relatif rendah dan masih belum kondusif bagi para pengusaha di sektor tersebut.
"Kita harus kembali fokus kepada potensi-potensi yang memang menjadi tujuan utama kita sebagai bangsa," tuturnya.