c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

08 Februari 2023

16:55 WIB

Bulog Gandeng Hypermart Perluas Jangkauan Operasi Pasar Beras

Selain Hypermart, Bulog juga menggandeng ritel moden lainnya untuk memperluas jangkauan operasi pasar beras.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Bulog Gandeng Hypermart Perluas Jangkauan Operasi Pasar Beras
Bulog Gandeng Hypermart Perluas Jangkauan Operasi Pasar Beras
Ilustrasi. Petugas Bulog mengecek beras saat dilakukan Mov atau pemindahan beras antar kabupaten di gudang Bulog Lhokseumawe, Aceh, Selasa (7/2/2023). Antara Foto/Rahmad

JAKARTA - Perum Bulog menjalin kerja sama dengan ritel modern Hypermart dalam pendistribusian Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam program operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) bagi konsumen. 

Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk memperluas jangkauan dan mendukung upaya penyediaan beras dengan harga sesuai ketentuan pemerintah.

Dirut Bulog Budi Waseso berharap, pelaksanaan kerja sama antara Perum Bulog dengan Hypermart dapat mewujudkan pemenuhan kebutuhan komoditi beras bagi masyarakat secara baik. Lewat kerja sama kedua pihak ini juga akan memanfaatkan kompetensi dari Bulog dan Hypermart.

Secara khusus, Buwas menilai, langkah ini sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam meredam gejolak harga beras di lapangan.

“Jadi kita makin perluas lagi jangkauan program SPHP ini dengan menggandeng ritel modern, agar harga beras segera turun,” ujarnya dalam pemantauan ketersediaan stok beras SPHP di Hypermart, Jakarta, Rabu (8/2).

Baca Juga: SPI: Kenaikan NTP Tak Jamin Kesejahteraan Petani

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menjelaskan, saat ini pendistribusian beras CBP juga dilakukan melalui beberapa ritel modern selain Hypermart, seperti di antaranya Ramayana, Transmart dan Indogrosir. 

Arif menambahkan, pihaknya juga tengah mengupayakan agar dalam jangka waktu dekat beras CBP ini dapat tersedia di Alfamart dan Indomaret yang memiliki hampir 80.000 outlet. 

Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan ketersediaan beras tersebut dapat menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.

Kepala Bapanas menegaskan, beras yang disalurkan oleh Bulog merupakan beras medium dengan harga eceran tertinggi Rp9.450/kg. 

Pihak-pihak terkait akan mendistribusikan terlebih dahulu beras-beras ini ke pasar tradisional, baru kemudian didistribusikan ke ritell modern. 

“Kami dan Bulog pun bekerja sama dengan pemerintah daerah se-Indonesia, kami juga distribusikan beras ini langsung ke pedagang. Perlu diingat bahwa saat ini beras Bulog yang tersedia seluruhnya berkualitas baik,” terang Arif.

Mengacu data Bapanas, per 7 Februari 2022, rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat produsen dijual sekitar Rp10.450/kg. Adapun daerah dengan harga beras medium tertinggi dan terendah, masing-masing berada di Sumatra Barat Rp12.590/kg dan Sulawesi Selatan Rp9.380/kg.

Kemudian, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat produsen dijual sekitar Rp11.450/kg. Adapun daerah dengan harga beras premium tertinggi dan terendah, masing-masing berada di Sumatra Barat Rp13.820/kg dan NTT Rp9.500/kg.

Baca Juga: Data Ketersediaan Beras Antar Stakeholder Tak Sinkron

Informasi tambahan, harga beras kualitas di atas mengacu pada HPP Gabah Beras yang telah ditetapkan di dalam Permendag 24/2020, yakni HPP beras medium sebesar Rp8.300/kg dan beras premium Rp10.010/kg.

Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di tingkat konsumen nasional mencapai Rp11.751/kg. 

Beras kualitas medium dijual paling tinggi dan terendah, masing-masing terpantau berada di Sumatra Barat Rp13.675/kg dan Sulawesi Barat Rp10.117/kg.

Adapun, rata-rata harga beras kualitas premium di tingkat konsumen nasional mencapai Rp13.410/kg. Beras kualitas premium dijual paling tinggi dan terendah, masing-masing terpantau berada di Kalimantan Selatan Rp17.567/kg dan Sulawesi Selatan Rp11.752/kg.

Siap Bantu Distribusi Komoditas Lain
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey menegaskan, pihaknya siap membantu pemerintah untuk mendistribusikan beras CBP, sekaligus komoditas lainnya ke seluruh Indonesia melalui ritel modern. 

Dirinya pun menyadari, bahwa untuk mengembangkan ritel modern saat ini diperlukan kerja sama serta dukungan pemerintah.

Roy menjelaskan, usaha ritel memiliki dua fungsi utama, yakni ketersediaan pangan bagi masyarakat dan kestabilan harga. 

Dengan dukungan kolaborasi dan sinergitas pemerintah, menurutnya, Aprindo telah mewujudkan kedua peran tersebut. 

“Kami telah bekerja sama dengan Bulog. Hari ini kita saksikan bersama, Bulog telah menghadirkan beras medium dengan kualitas premium, ini adalah beras yang ditunggu-tunggu masyarakat,” jelas Roy.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar