c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

09 Januari 2025

15:19 WIB

BSI Salurkan Pembiayaan Rp5,258 Triliun Ke Sektor Otomotif

BSI menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 10.000 unit kendaraan sepanjang periode Januari-November 2024. Tahun ini BSI akan menyasar daerah-daerah potensial seperti kawasan industri

<p>BSI Salurkan Pembiayaan Rp5,258 Triliun Ke Sektor Otomotif</p>
<p>BSI Salurkan Pembiayaan Rp5,258 Triliun Ke Sektor Otomotif</p>

  BYOND Fest Bandung, 6-9 Januari 2025 di Trans Studio Mall Bandung. dok.BSI

JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan pembiayaan melalui BSI OTO hingga mencapai Rp5,258 triliun kepada sektor otomotif. Angka ini tumbuh 33,8% secara tahunan (year on year/yoy) per November 2024.

SEVP Consumer Product Solution BSI Wawan Setiawan di Jakarta, Kamis (9/1) mengatakan, melalui BSI OTO, BSI menyalurkan pembiayaan untuk sekitar 10.000 unit kendaraan sepanjang periode Januari-November 2024.

“Tren pembelian kendaraan diprediksi akan terus positif. Apalagi saat ini banyak stimulus yang diberikan pemerintah dan juga beberapa alternatif kendaraan ramah lingkungan,” ujarnya.

Menurut Wawan, pencapaian perseroan di lini bisnis pembiayaan otomotif pada 2024 menunjukkan, pembiayaan syariah menjadi pilihan bagi masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang masih fluktuatif.

Tren pertumbuhan bisnis kendaraan di BSI sepanjang 2024, lanjutnya, tumbuh positif, dengan dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain, fokus pada target segmen yang dituju, penyelenggaraan kegiatan di beberapa kota besar, juga berbagai gelaran promo yang menarik bagi nasabah.

Wawan memprediksi, penyaluran pembiayaan melalui BSI OTO akan melanjutkan kinerja positif pada 2025. “Tahun ini kami akan menyasar daerah-daerah potensial yang membutuhkan pembiayaan kendaraan seperti kawasan industri, area komersial dan juga melalui program Car Ownership Program yang telah dilakukan di beberapa perusahaan,” tuturnya.

Selain itu, BSI akan melakukan ekspansi dengan sejumlah dealer pada 2025 dan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan mitra seperti PT Mandiri Utama Finance Syariah untuk optimalisasi perkembangan bisnis kendaraan. “Pada awal tahun dan momen mendekati Ramadan dan Idulfitri biasanya tren pembelian mobil juga akan tinggi,” katanya.

Selain itu, BSI juga terus mendorong literasi dan inklusi layanan perbankan syariah melalui BYOND Fest di berbagai kota di Tanah Air, guna meningkatkan kesadaran masyarakat serta konsultasi tentang pembiayaan syariah. BYOND Fest Bandung sendiri dilaksanakan pada 6-9 Januari 2025 di Trans Studio Mall Bandung, dengan memberikan penawaran seperti margin yang menarik, admin mulai Rp4, car grooming senilai Rp3 juta, dan kesempatan meraih paket umrah.

Return Tertinggi
Asal tahu saja, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BRIS menjadi emiten dengan "return" tertinggi di antara seluruh emiten perbankan di pasar modal Indonesia sepanjang 2024. Harga saham BRIS pada akhir perdagangan 2024 tercatat di harga 2.730. Capaian ini mengalami kenaikan harga sebesar 56,9% dalam setahun terakhir (year-to-date/ytd) atau sejak diperdagangkan pada hari perdana perdagangan 2024 di level 1.740.

“Tahun 2024 adalah tahun yang penuh tantangan sekaligus peluang bagi BSI. Alhamdulillah dapat kami lalui dengan sangat baik. Itu terlihat pada emiten BRIS di pasar modal, yang menunjukkan kinerja saham yang solid dan menjadi pilihan utama bagi para investor,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

BRIS juga mencatatkan price-to-book value (PBV) sebesar 2,90 dan price-to-earning (P/E) ratio 19,05. Hal ini menjadikannya sebagai emiten bank yang paling premium di antara bank-bank milik pemerintah. BSI pun optimistis valuasi ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis dan pertumbuhan berkelanjutan yang dijalankan oleh BRIS.

Selain itu, BRIS mencetak kapitalisasi senilai Rp125,93 triliun. Dengan itu, BRIS masuk ke dalam jajaran 5 besar emiten bank dari sisi kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap). Hery meyakini pencapaian itu makin mengukuhkan posisi BRIS sebagai salah satu pemain utama di industri perbankan nasional.

BRIS juga yakin mencatatkan kinerja yang paling unggul dalam hal YTD return dibandingkan dengan bank-bank BUMN lain, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI), dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Di antara bank syariah, BRIS juga memimpin dalam hal valuasi dan return, jauh melampaui pesaing seperti Bank BTPN Syariah (BTPS) dan Bank Panin Syariah (PNBS).

Dengan pencapaian tersebut, bank hasil merger yang belum genap 4 tahun ini, semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri perbankan syariah. Sekaligus salah satu pilar utama roda ekonomi Indonesia.

“Pencapaian ini membuktikan bahwa strategi kami untuk mengintegrasikan prinsip syariah dengan inovasi digital dan layanan berkualitas telah membuahkan hasil,” ujarnya.

Hery juga menegaskan komitmen kuat BSI untuk terus memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan, baik bagi nasabah maupun investor, juga untuk negara. “Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, BRIS berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan syariah yang inklusif, inovatif dan kompetitif,” tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar