c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

21 September 2024

09:31 WIB

BRI Ungkap Tantangan dan Strategi Genjot Kredit UMKM

Hingga akhir Kuartal II/2024, BRI mencatat porsi penyaluran kredit kepada UMKM masih mendominasi portofolio kredit BRI, yakni sebesar 81,96% dari total kredit yang disalurkan.  

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BRI Ungkap Tantangan dan Strategi Genjot Kredit UMKM</p>
<p id="isPasted">BRI Ungkap Tantangan dan Strategi Genjot Kredit UMKM</p>

Ilustrasi UMKM. Dok. BRI

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) menilai tantangan penyaluran kredit kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bukanlah pada suku bunga, melainkan konsisten dalam menjaga konsumsi rumah tangga serta daya beli masyarakat.

Hal tersebut berdasarkan riset internal BRI dan perhitungan model ekonometrika, di mana variabel paling sensitif atau elastisitasnya paling tinggi mempengaruhi pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat. 

“Terkait penyaluran kredit kepada segmen UMKM, BRI menilai tantangannya, yakni menjaga konsumsi rumah tangga serta daya beli masyarakat bukan pada suku bunga,” kata Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi kepada Validnews, Jumat (20/9).

Hingga akhir Kuartal II/2024, BRI mencatat porsi penyaluran kredit kepada UMKM masih mendominasi portofolio kredit BRI, yakni sebesar 81,96% dari total kredit yang disalurkan. Adapun, porsi kredit kepada segmen UMKM tersebut setara dengan Rp1.095,64 triliun. 

Baca Juga: Begini Jurus BRI Dorong UMKM Maju

Secara keseluruhan, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.336,78 triliun, atau tumbuh 11,2% secara tahunan (year on year/yoy).

BRI optimistis pada tahun ini pertumbuhan kredit dapat mencapai 10-12%. Untuk mencapai target tersebut, Hendy mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi.

“Strateginya, BRI akan tetap fokus di UMKM, dengan strategi go smaller, yakni masuk ke segmen ultra mikro,” terang dia.

Oleh karena itu, Holding Ultra Mikro (UMi) juga dijadikan bank pelat merah ini sebagai sumber pertumbuhan baru. 

Di samping itu, lanjut Hendy, BRI juga akan terus melakukan penyaluran kredit secara selektif (selective growth) serta melakukan monitoring pinjaman secara ketat, baik secara online maupun offline.

Kinerja BBRI
Sebelumnya, BBRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba Rp29,90 triliun hingga akhir kuartal II/2024. Pencapaian tersebut tak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% (yoy).

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut membuat aset BRI tercatat meningkat 9,54% yoy menjadi sebesar Rp1.977,37 triliun.

Baca Juga: Hasil Survei BRI: Bisnis UMKM Mulai Membaik Dan Prospektif, Ini 4 Faktornya

Pertumbuhan kredit yang selektif dan prudent membuat Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan. 

Tercatat, Rasio Loan at Risk (LAR) membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Kuartal II/2023 menjadi 12% pada akhir Kuartal II/2024. 

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) berada di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp1.389,66 triliun, di mana dana murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih mendominasi struktur DPK BRI, di mana porsi CASA mencapai 63,17% dari total DPK BRI. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar