c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

03 November 2025

16:41 WIB

BPS Ungkap Reimpor Udang Indonesia Di September Terbanyak Dari AS Rp21 Miliar

BPS melaporkan adanya reimpor atau pengembalian impor udang asal Indonesia di September 2025. Reimpor tersebut paling banyak dari AS sejumlah 152,32 juta ton atau setara Rp21 miliar.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">BPS Ungkap Reimpor Udang Indonesia Di September Terbanyak Dari AS Rp21 Miliar</p>
<p id="isPasted">BPS Ungkap Reimpor Udang Indonesia Di September Terbanyak Dari AS Rp21 Miliar</p>

Ilustrasi. Proses pengolahan udang untuk ekspor di salah satu unit pengolahan ikan yang berlokasi di Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. KKP/Dok

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada aksi reimpor atau pengiriman kembali komoditas udang Indonesia, salah satunya dari Amerika Serikat (AS) ke Indonesia pada September 2025. Total reimpor pada September 2025 tercatat sebanyak 240,54 juta ton.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan, total reimpor udang Indonesia tersebut setara dengan nilai US$2,09 juta atau sama dengan Rp34,83 miliar (kurs Rp16.650).

“Pada September 2025 dari catatan yang ada di BPS, secara total tercatat ada reimpor udang Indonesia sebesar 250,54 ton atau senilai US$2,09 juta,” ungkap Pudji dalam rilis BPS, Senin (3/11).

Pudji menyebut, dari total reimpor udang itu, mayoritas udang yang dikembalikan ke Indonesia berasal dari AS dengan jumlah udang sebanyak 152,32 juta ton. Jika dikalkulasi, nilai udang yang dikirim kembali oleh AS ke Indonesia senilai US$1,26 juta atau setara kurang lebih Rp21 miliar (kurs Rp16.650).

“Reimpor udang pada September 2025 tersebut mayoritas dikirim dari AS sebesar 152,32 juta ton atau senilai US$1,26 juta,” tutur Pudji.

Berdasarkan catatan Validnews, ekspor udang beku yang masuk dalam kategori komoditas dengan kode HS 0306 dan meliputi krustasea, bercangkang maupun tidak, hidup, segar, dingin, beku, dikeringkan, diasinkan atau dalam air garam, secara bulanan (mtm) maupun tahunan (yoy) mengalami penurunan pada Agustus 2025. Ini bersamaan dengan isu penolakan udang asal Indonesia di pasar AS akibat temuan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137.

“Perkembangan ekspor HS 0306 turun 9,10% secara m-to-m, turun 8,58% secara y-o-y, naik 19,63% secara c-to-c,” kata Direktur Statistik Distribusi BPS, Sarpono kepada Validnews, Rabu (1/10).

Sebelum adanya isu radioaktif, ekspor udang beku Indonesia diketahui telah mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena adanya tuduhan pelanggaran antidumping dan Countervailing Duties (CVD) atau bea masuk antisubsidi ekspor yang dilayangkan AS terhadap udang Indonesia. Kedua, kondisi pasar AS disebut tengah mengalami tekanan inflasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar