c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 Agustus 2025

20:02 WIB

BPS Sebut Impor Gula Sepuluh Tahun Terakhir Meningkat

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS menyebutkan tren impor gula Indonesia dalam sepuluh tahun meningkat hingga US$3 miliar.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">BPS Sebut Impor Gula Sepuluh Tahun Terakhir Meningkat</p>
<p id="isPasted">BPS Sebut Impor Gula Sepuluh Tahun Terakhir Meningkat</p>

Petugas menggunakan alat berat untuk memindahkan gula pasir dalam karung untuk diimpor. Shutterstock/Mr. Kosal

JAKARTA - Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini menyatakan tren impor gula oleh Indonesia dalam satu dasawarsa terakhir mengalami kenaikan hingga US$3 miliar. Impor gula ini berasal dari berbagai negara, salah satu yang utama adalah Thailand.

“Tren impor gula dalam sepuluh tahun terakhir meningkat dengan kisaran US$1,3 miliar sampai dengan US$3 miliar. Mayoritas gula yang diimpor Indonesia ini berasal dari Thailand, Brasil, dan Australia,” tutur Pudji dalam Konferensi Pers Rilis BPS, Jumat (1/8).

Merujuk data historis BPS, impor gula selama delapan tahun ke belakang (2017-2024) mengalami fluktuasi, dengan rata-rata volume impor adalah 5,1 juta ton/tahun. Impor gula terbanyak pada tahun 2022 sejumlah 6,0 juta ton yang mayoritas berasal dari Thailand sebanyak 2,41 juta ton.

Baca Juga: Tom Lembong Sebut Perintah Langsung Jokowi Untuk Impor Gula

Secara rinci, impor gula tersebut adalah 4,5 juta ton di tahun 2017, lalu tahun 2018 sebanyak 5,0 juta ton, tahun 2019 sebanyak 4,0 juta ton, tahun 2020 sebanyak 5,5 juta ton, tahun 2021 sebanyak 5,5 juta ton, tahun 2022 sebanyak 6,0 juta ton, tahun 2023 sebanyak 5,0 juta ton, dan tahun 2024 sebanyak 5,3 juta ton.

Dari periode delapan tahun tersebut, diketahui impor terbanyak berasal dari Thailand sebanyak 18,8 juta ton, disusul Brasil sebanyak 10,0 juta ton, lalu Australia sebanyak 6,9 juta ton, kemudian India sebanyak 4,5 juta ton, dan Korea Selatan sebanyak 44 ribu ton.

Baca Juga: Gagal Stop Impor Gula, Pengamat Sebut Impor Tak Bisa Dihindari

Dalam laporan BPS, impor gula juga terekam sebagai komoditas yang menyumbang defisit nonmigas periode Januari-Juni 2025, yakni impor gula dan kembang gula (HS17) dari Brasil yang menyumbang defisit senilai US$31 miliar.

Diketahui Brasil juga sebagai tiga besar negara penyumbang defisit nonmigas terbesar Indonesia selama semester I/2025 ini dengan nilai defisit US$0,83 miliar. Defisit ini selain dari komoditas gula dan kembang gula (HS17), juga berasal dari komoditas ampas dan sisa industri makanan (HS 23) senilai US$0,89 miliar, dan komoditas kapas (HS52) US$0,17 miliar.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar