c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

23 September 2025

17:38 WIB

BPS: Penurunan Produksi Jagung Picu Kenaikan Harga Daging dan Telur Ayam

Kepala BPS menyebut penurunan produksi jagung di Agustus sampai Oktober memicu kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras di peternak.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">BPS: Penurunan Produksi Jagung Picu Kenaikan Harga Daging dan Telur Ayam</p>
<p id="isPasted">BPS: Penurunan Produksi Jagung Picu Kenaikan Harga Daging dan Telur Ayam</p>

Pedagang menyiapkan daging ayam untuk dijual di Pasar Pucung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (31/12/2022). ValidNewsID/Faviantio Farhan

JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyoroti penurunan produksi jagung yang sudah mempengaruhi kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras saat ini.

Menurut dia, di tahun 2025 produksi jagung di semester II/2025 mulai turun pada Agustus sampai Oktober, dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Untuk produksi jagung memang ternyata dari statistik di bulan Agustus, September, Oktober memang sedang mengalami penurunan,” ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah secara daring, Selasa (23/9).

Baca Juga: Bapanas: Harga Telur dan Daging Ayam Menuju Keseimbangan Baru

Data BPS menunjukkan, produksi jagung di Agustus sebanyak 1,20 juta ton atau turun 221,09% dibandingkan tahun lalu. Kemudian, pada September jumlah produksi sekitar 1,29 juta ton atau turun 24,73%, dan Oktober sekitar 1,13 juta ton atau turun 15,67%. Artinya dalam tiga bulan tersebut total produksi jagung sekitar 3,62 juta ton.

Menurut Amalia, produksi jagung di Agustus-Oktober 2025 tersebut lebih rendah 20,87% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024. Namun, perkiraan produksi jagung pipilan kering ini sepanjang Januari-Oktober 2025 diprediksi naik 3,98% dari periode yang sama tahun lalu, atau total jumlah mencapai 13,60 juta ton.

Harga Daging dan Telur Ayam Ras
Penurunan produksi jagung ini, menurut Amalia, mendorong kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras saat ini.

“Jadi salah satu memang faktor penyebab dari kenaikan harga jagung di pasar termasuk pakan adalah menurunnya produksi jagung terutama di bulan Agustus, September, Oktober,” ucap Amalia.

Menurut dia, kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras saat ini masing-masing naik 4,31% dan 0,21%.

“Harga daging ayam ras terlihat adanya kenaikan 4,13% dibandingkan bulan Agustus 2025. Telur ayam ras juga mengalami kenaikan di atas HAP, dan saat ini secara umum rata-rata harga telur ayam ras sudah di Rp30.721/kg atau naik 0,21%,” kata Amalia.

Berdasarkan panel harga Bapanas, per hari ini, Selasa (23/9) harga rata-rata nasional ayam ras pedaging hidup di peternak sebesar Rp23.112/kg atau 7,55% di bawah HAP nasional Rp25.000/kg. Lalu, harga telur ayam ras sebesar Rp25.733/kg, juga berada 2,89% di bawah HAP Rp26.500/kg.

Baca Juga: Demi Kejar Produksi Padi, Kementan Akui Produksi Jagung Menurun

Adapun harga jagung pipilan kering di tingkat produsen saat ini rata-rata nasional ada di Rp5.562/kg atau 1,13% di atas HAP nasional Rp5.500/kg.

Sementara itu, berdasarkan catatan Validnews, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan anggaran Rp78,6 miliar untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) jagung sebanyak 52.400 ton bagi peternak layer.

SPHP jagung ini akan dilepas ke peternak seharga Rp5.500/kg melalui distribusi stok cadangan jagung pemerintah (CJP).

“Stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) yang ada di Bulog akan disiapkan SPHP buat peternak layer. Totalnya 52.400 ton jagung akan dirilis harganya Rp5.500/kg buat peternak unggas. Sisanya subsidi ditanggung pemerintah,” tutur Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resmi, di Jakarta Selasa (2/9).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar