c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

01 September 2025

17:57 WIB

BPS: Harga Beras Agustus 2025 Naik

Kenaikan rerata harga beras terjadi pada tingkat penggilingan, grosir, dan eceran.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">BPS: Harga Beras Agustus 2025 Naik</p>
<p id="isPasted">BPS: Harga Beras Agustus 2025 Naik</p>

Ilustrasi beberapa merk yang berada di minimarket. ValidNewsID/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rerata harga beras di tingkat penggilingan pada periode Agustus 2025 sebesar Rp13.596 per kg atau mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya Rp13.346 per kg.

Naiknya harga beras di tingkat penggilingan pun kemudian berdampak pada rerata harga di tingkat grosir yang tercatat di angka Rp14.292 per kg atau turut mengalami kenaikan jika dibandingkan periode Juli 2025 yang kala itu berada di level Rp14.202 per kg.

Tak hanya itu, kenaikan harga beras juga tercatat di tingkat eceran. Pada Agustus 2025, rerata harga beras di eceran ialah sebesar Rp15.393 per kg, naik dari Rp15.281 per kg periode Juli 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menerangkan rerata harga beras di penggilingan periode Agustus 2025 mengalami kenaikan 1,87% secara month-to-month dan 6,15% secara year-on-year.

Baca Juga: Menteri Amran Optimistis Penurunan Harga Beras Terus Berlanjut

"Pertama, rata-rata harga beras di penggilingan pada bulan Agustus 2025 tercatat secara total naik 1,87% secara month-to-month dan naik sebesar 6,15% secara year-on-year," tutur Pudji dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Senin (1/9).

Berdasarkan kualitas, rerata harga beras premium di tingkat penggilingan mengalami kenaikan 2,32% dari Juli 2025, serta meningkat 5,77% jika dibandingkan rerata harga Agustus 2024.

"Lalu beras medium naik 1,46% secara month-to-month dan 6,58% secara year-on-year," kata dia.

Lalu untuk inflasi beras di tingkat grosir, BPS mencatat inflasi 0,64% jika dibanding rerata harga beras periode Juli 2025, serta 5,56% secara year-on-year. Kemudian di tingkat eceran, terdapat inflasi harga beras sebsar 0,73% secara month-to-month dan 4,24% year-on-year.

Ditegaskan Pudji, rerata harga beras baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran itu mencakup seluruh jenis dari seluruh wilayah di Indonesia.

"Harga beras yang kami sampaikan ini merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia," tandas Pudji.

Sekadar informasi, komoditas beras pada Agustus 2025 menjadi salah satu yang memberikan andil inflasi dengan kontribusi sebesar 0,03%, di bawah bawang merah yang mampu menyumbang inflasi 0,05%.

Baca Juga: Harga Beras Masih Tinggi, Pengamat Usulkan Tiga Langkah Tekan Harga

Tapi secara keseluruhan, BPS melaporkan Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,08% (month-to-month) pada Agustus 2025. Dari kelompok pengeluaran, deflasi terbesar datang dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29% (mtm) dan memberikan andil pada deflasi sebesar 0,08%.

"Komoditas yang dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah tomat yang memberikan andil deflasi sebesar 0,10%," jelasnya.

Komoditas lain yang juga memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil sebesar 0,07%. Kemudian tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03%, berikutnya bensin dengan andil 0,02%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar