c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

10 Agustus 2024

13:46 WIB

Bos OJK Cerita Pernah Jadi Korban Modus Penipuan Scam

Bos OJK bercerita pernah hampir menjadi korban modus penipuan scam. Penipuan yang dilakukan terbilang lihai dan bisa mengelabui korbannya.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Bos OJK Cerita Pernah Jadi Korban Modus Penipuan Scam</p>
<p>Bos OJK Cerita Pernah Jadi Korban Modus Penipuan Scam</p>

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengaku pernah mendapatkan pesan penipuan. Dok. OJK

BALIGE - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menceritakan jika dirinya pernah menjadi korban dari modus penipuan online berupa scam pesan. 

Menurutnya, penipuan online tersebut mengaku sebagai teman dekat dan menawarkan untuk menyumbangkan uangnya lewat charity.

Perempuan yang akrab disapa Kiki ini mengaku saat terkena scam, dirinya tidak sadar. Lantaran, penipuan yang dilakukan terbilang lihai dan bisa mengelabui korbannya.

 "Di Instagram saya ada yang nge-DM, teman, panggilnya Mbak Kiki. Kalau teman saya itu misalnya bilang pinjAm duit, saya pasti nggak percaya, ini pasti di-hack gitu karena saya kenal orang itu, tapi orang itu menawarkan charity. Nah, kalau charity kan kita tergerak (ingin bantu)," cerita Kiki kepada media di Balige, Sumatera Utara, Jumat (9/8) malam.

Keanehan mulai tercium saat Kiki mengirimkan sejumlah uang, namun tidak mendapat tanggapan dari orang yang mengaku sebagai temannya tersebut. 

Baca Juga: Sri Mulyani Curhat Setiap Hari Dapat SMS Penawaran Pinjol

Dia pun lantas mengonfirmasi kepada temannya tersebut melalui pesan lain. Kendati demikian, temannya mengaku bahwa pesan menawarkan charity itu bukan dari dia. 

"Berarti orang (pelaku) itu sudah bisa memetik calon korbannya. Oh ini smart enough nih kalau misalnya tiba-tiba pinjam uang, nggak mungkin. Misalnya Kiki ini ada korban, mau bantu nggak ya? Jadi, orang ini pinter. Ketika kemudian saya sadar, telepon ke bank yang saya transfer," tutur Kiki.

Hal itu pun kemudian mendasari Kiki untuk membentuk tim pusat anti penipuan atau Anti Scam Center (ASC) yang ditargetkan bakal soft launching pada bulan Agustus 2024 ini, bertepatan dengan bulan Kemerdekaan.

Menurut Kiki, Anti Scam Center membutuhkan kerja sama yang sangat insentif. Oleh karena itu, OJK sudah berbicara dengan asosiasi perbankan dan mereka justru sudah sangat ingin supaya Anti Scam Center bisa segera dibuat. 

"Ini butuh waktu untuk kita bisa running smooth dan juga sesuai dengan harapan kita. Bahkan dari kepolisian juga sangat membantu, sangat support untuk inisiatif ini dan ini akan menjadi satu inisiatif bersama," pungkasnya. 

Baca Juga: Polisi Tangkap Buronan Kasus Penipuan Online Jaringan Internasional

Pada tahap awal, OJK akan menggandeng beberapa bank untuk bergabung langsung dengan Anti Scam Center.

Tapi ke depan, tak hanya menggandeng bank, OJK juga akan mengajak penyedia jasa pembayaran (e-wallet) dan marketplace untuk bersama-sama bergabung di Anti Scam Center.

Kiki menyampaikan, target awal ASC adalah penundaan transaksi (pemblokiran rekening) penipuan dengan cepat dan upaya penyelamatan sisa dana korban. Kemudian, lanjut dia, identifikasi pelaku dan penindakan hukum.

OJK juga berharap ke depannya tidak hanya berusaha untuk memblok atau mencegah kerugian yang lebih besar, tapi harapannya juga bisa mengejar pelaku. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar