c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

29 Juli 2025

19:56 WIB

Bos Danantara Pastikan Fleksibilitas Investasi Proyek DME

Tak hanya PTBA, CEO Danantara buka peluang keterlibatan swasta pada proyek gasifikasi batu bara menjadi DME.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Bos Danantara Pastikan Fleksibilitas Investasi Proyek DME</p>
<p id="isPasted">Bos Danantara Pastikan Fleksibilitas Investasi Proyek DME</p>

Sejumlah alat berat memindahkan batu bara ke truk pengangkut di salah satu perusahaan pertambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Selasa (28/1/2025).Antara Foto/Syifa Yulinnas

JAKARTA - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Perkasa Roeslani memastikan investasi proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME) bakal bersifat terbuka.

Artinya, Danantara membuka kesempatan bagi investasi swasta pada proyek gasifikasi, bukan hanya PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

"Investasi bisa dilakukan melalui BUMN yang ada, atau investasi melalui Danantara secara langsung, atau kombinasi dua-duanya. Atau kita tambahkan lagi, kita ajak juga dunia usaha lainnya," ujar Rosan saat dijumpai di kantornya, Selasa (29/7).

Danantara, tegas Rosan, cenderung ingin membuka pintu selebar mungkin kepada dunia usaha terkait dokumen 18 pre-FS proyek hilirisasi dan ketahanan energi, termasuk dan terutama ialah gasifikasi batu bara menjadi DME.

Baca Juga: Gasifikasi Bukan Solusi Oversupply Batu Bara RI

Paasalnya nilai investasi proyek gasifikasi batu bara semakin lama bakal semakin besar dan semakin berkembang. Sehingga, harus ada keterlibatan pihak-pihak lain, termasuk swasta untuk menjalankan proyek yang masih mangkrak pascamundurnya Air Products dari kemitraan dengan PTBA.

"Kue investasi ini makin lama makin besar. Justru dengan Danantara, kita ingin mendorong dunia usaha lainnya, baik dalam negeri dan luar negeri, ayo kita sama-sama," tambah dia.

Semakin banyak proyek yang digarap, sambungnya, akan memberi lebih banyak juga dampak positif, baik bagi pemerintah maupun bagi masyarakat.

"Dalam banyak hal lah, dalam ekonomi, lapangan pekerjaan, dan lain-lain," kata Rosan.

Penyerahan Dokumen Pre-FS

Sebelumnya, Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyerahkan dokumen pra studi kelayakan (Pre-Feasibility Study/Pre-FS) sebagai kajian awal proyek hilirisasi kepada Danantara.

Dokumen kajian awal itu terdiri dari 18 proyek hilirisasi strategis di berbagai sektor, terutama mineral dan batu bara, pertanian, serta kelautan dan perikanan. Kemudian, terdapat juga proyek strategis bidang transisi energi dan ketahanan energi.

Tak tanggung-tanggung, seluruh 18 proyek hilirisasi dan ketahanan energi itu memakan investasi hingga US$38,63 miliar atau sekitar Rp618,13 triliun. Mayoritas, kebutuhan investasi diperlukan untuk hilirisasi mineral dan batu bara senilai US$20,1 miliar atau setara Rp321,8 triliun.

Salah satu proyek yang diharapkan bisa didanai oleh Danantara ialah gasifikasi batu bara menjadi DME. Tak tanggung-tanggung, ada enam lokasi yang disiapkan untuk proyek gasifikasi batu bara.

Keenam lokasi itu ialah Bulungan, Kutai Timur, Kota Baru, Muara Enim, Pali, serta Banyuasin. Dalam dokumen pre-FS yang diserahkan, estimasi total investasi yang diperlukan mencapai kisaran Rp164 triliun.

Baca Juga: Keekonomian Masih Jadi Tantangan Gasifikasi Batu Bara

Rosan menyebut saat ini, tahapan proyek gasifikasi DME masih di fase pengkajian potensi, mengingat Danantara baru memegang dokumen pra-FS dari Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.

"Lalu dari segi dampak sosialnya, segi hukum, teknologi, dan segi investor misalnya yang besar yang sudah berinvestasi dan memahami teknologi ini, jadi ini pre-FS masih sangat-sangat awal," ungkapnya.

Di samping itu, Danantara disebut Rosan bakal melibatkan pihak independen untuk ikut menganalisa kelayakan proyek gasifikasi batu bara dari segala aspek.

"Ini amanah yang besar yang diberikan kepada Danantara, kami tidak mau mengambil risiko untuk melakukan ini setengah-setengah," tandas Rosan Roeslani.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar