13 Agustus 2025
18:52 WIB
Bos BI Pamer RI Jadi Pemain Utama Ekonomi Dan Keuangan Syariah Dunia
Selain menjadi pemain utama ekonomi dan keuangan syariah dunia, Indonesia juga menjadi kiblat fesyen muslim dunia.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Tangkapan layar - Gubernur BI Perry Warjiyo dalam kegiatan Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025 di Jakarta, Rabu (13/8/2025). Antara/Imamatul Silfia
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa Indonesia saat ini telah menempati posisi penting dalam peta ekonomi dan keuangan syariah global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, capaian ini merupakan hasil kerja sama selama satu dekade antara bank sentral, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan berbagai pihak yang mendorong pertumbuhan industri halal nasional.
"Alhamdulillah 10 tahun Indonesia adalah salah satu pemain ekonomi keuangan syariah global," kata Perry dalam sambutannya pada acara Sarasehan Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah Refleksi Kemerdekaan RI ke-80 Tahun 2025 di Jakarta, Rabu (13/8).
Dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025 yang dipublikasikan oleh DinarStandard bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), Indonesia berhasil mempertahankan posisi ketiga dunia dengan skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 99,9.
Baca Juga: Laporan SGIE 2024/2025: Indonesia Kokoh Di Tiga Besar Ekonomi Halal Dunia
Lebih lanjut, Perry bercerita, dahulu BI dan MUI menggelar sarasehan pertama di tempat dan ruangan yang sama, yang menjadi tonggak lahirnya visi besar menjadikan Indonesia sebagai arus baru ekonomi dan keuangan syariah.
Perry pun mengenang pesan Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024 sekaligus Tokoh Ekonomi Syariah Nasional K.H. Ma'ruf Amin yang kala itu mendorong Indonesia menjadi arus baru ekonomi dan keuangan syariah.
"10 tahun yang lalu, Abah, Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin memerintahkan kita, mempunyai visi, mari kita jadikan Indonesia, istilah beliau adalah arus baru. Tidak poros, arus baru ekonomi Indonesia. Bukan poros, arus. Karena arus ada terus, kalau poros muter-muter. Arus terus menang,” ungkapnya.
Menurut Perry, sejak visi tersebut dicanangkan, berbagai sektor industri syariah di Indonesia mengalami lompatan signifikan.
Mulai dari fesyen muslim, keuangan syariah, hingga produk halal Indonesia semakin diakui dunia. Hal ini pun membuka peluang pasar yang lebih luas bagi pelaku usaha nasional.
Baca Juga: Sri Mulyani Yakin Eksyar Jadi Solusi Kapitalisme Ekonomi Dunia
Bahkan, menurut Perry, saat ini Indonesia telah menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Artinya, produk-produk fesyen dari Indonesia diakui sebagai yang terbaik dan menjadi tren internasional.
"Alhamdulillah, Indonesia adalah the best, the number one dalam modest fashion di global. Kiblat modest fashion dunia adalah dari Indonesia," ujar dia bangga.
Sedangkan di sektor keuangan syariah, Indonesia berhasil masuk tiga besar dunia. Kehadiran Bank Syariah Indonesia (BSI) dinilai menjadi tonggak penting dan menjadikannya sebagai salah satu bank syariah terbesar di kawasan Asia.
“Indonesia nomor tiga, keuangan syariah. Yang kita harus kejar adalah untuk halal food. Yang kita harus kejar untuk bagaimana tapi tetap one of the five,” pungkasnya.