17 September 2025
18:50 WIB
Bos BI Dukung Kebijakan Injeksi Likuiditas Rp200 T Ke Himbara
Bos BI menilai suntikan dana Rp200 triliun ke Himbara mampu memperkuat likuiditas di pasar uang dan perbankan. Langkah ini ikut memperkuat injeksi likuiditas BI sebelumnya.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Gubernur BI Perry Warjiyo merepons positif kebijakan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang memindahkan anggaran negara sebesar Rp200 triliun ke Himbara, Jakarta, Kamis (17/9). Tangkapan layar/Bank Indonesia
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) merepons positif kebijakan pemerintah melalui Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa yang memindahkan anggaran negara sebesar Rp200 triliun ke Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya menyambut baik kebijakan untuk memindahkan dana dari Bank Indonesia kepada lima anggota Himbara, antara lain Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan BSI.
Bos BI ini menilai, kebijakan suntikan dana Rp200 triliun ke Himbara mampu memperkuat likuiditas di pasar uang dan perbankan.
"Kami menyambut baik Pak Menteri Keuangan (Purbaya) memindahkan dana dari Bank Indonesia ke likuiditas perbankan. Dan itu pandangan kami adalah memperkuat injeksi likuiditas yang kami sudah lakukan," kata Perry dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Rabu (17/9).
Baca Juga: Kombo Pinjol-Judol Ancam Target Ekonomi dari Injeksi Rp200 T
Lebih lanjut, Perry menyampaikan, Bank Indonesia sendiri telah melakukan injeksi likuiditas perbankan melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) maupun Surat Berharga Negara (SBN).
Tecermin dari pembelian kembali Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) senilai Rp200 triliun, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp217 triliun, serta pemberian insentif likuiditas hingga Rp384 triliun.
Baca Juga: Ekonom Ingatkan Dana Rp200 T ke Himbara Rawan Disalahgunakan Debitur
Bank Indonesia akan terus menyambut baik program-program yang telah pemerintah siapkan ke depannya. Mulai dari paket stimulus hingga rencana ekspansi kebijakan fiskal yang ujungnya dapat mendorong permintaan kredit.
"Kami menyambut baik juga program-program, paket program pemerintah yang baru diumumkan, termasuk juga rencana ekspansi kebijakan fiskal. Sehingga, itu akan mendorong sektor riil, mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi sektor riil, dan meningkatkan dunia usaha, dan akhirnya akan juga mendorong permintaan kredit," tutur dia.
Optimistis Rp200 Triliun Bisa Terserap Sebulan
Sebelumnya, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa optimistis, guyuran dana pemerintah sebesar Rp200 triliun untuk lima Himbara akan mulai terserap efektif ke sektor riil paling lambat kurun waktu sebulan. Dana tersebut disalurkan melalui kredit kepada pelaku usaha, khususnya di sektor industri riil.
Baca Juga: Celios: Dana Rp200 T Himbara Berisiko ke Korporasi, Bukan UMKM
Purbaya menerangkan, skema ini serupa dengan langkah pemerintah saat pandemi covid-19 ketika penempatan dana ke sistem perbankan terbukti cepat mendorong pemulihan kredit. Dia membandingkan, efek injeksi keuangan Indonesia relatif lebih cepat ketimbang dengan AS.
“Kalau di Amerika, delay injeksi uang ke sistem bisa 14 bulan, di sini biasanya empat bulan. Tapi pengalaman 2021, begitu kita inject ke sistem, setengah bulan sampai satu bulan sudah terlihat pembalikan arah kredit. Jadi saya pikir tak akan terlalu lama sampai ekonomi lebih bergairah,” ujarnya, Selasa (16/9).