BNI Berpeluang Garap Perdagangan RI-Korsel Sebesar US$30 Miliar

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. punya peluang besar untuk menggarap potensi bisnis dari perdagangan internasional antara Indonesia dan Korea Selatan yang tahun ini diperkirakan menyentuh US$30 miliar.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, menjabarkan bahwa hal tersebut tak lepas dari kerja sama antara BNI dan Korea Selatan yang sudah terjalin sangat apik, apalagi perusahaan pelat merah itu sudah punya cabang di Korsel. Selain itu, BNI pun sudah menjalin kerja sama dengan KB Kookmin Bank.

Gandi meyakini kerja sama itu tak hanya mendorong bisnis perusahaan, tetapi juga ekonomi indonesia ke depan. Selain itu, kerja sama tersebut pun dapat menciptakan perjanjian sindikasi dan perdagangan.

"Kita juga tahu bahwa investasi yang berasal dari Korea Selatan cukup besar. Hal tersebut berpotensi memperbesar peluang ekspor impor kedua negara. Saya optimis sekali nilai perdagangan tahun ini bisa mencapai US$30 miliar," ujarnya, Kamis (2/6).

Berdasarkan data olahannya, Gandi menerangkan nilai perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan berhasil menyentuh US$17 miliar tahun lalu. Untuk itu guna mengoptimalkan potensi perdagangan tahun ini, Gandi berharap pemerintah bersama DPR agar sesegera mungkin mengesahkan payung hukum Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA).

"Apalagi, kerja sama ini berguna juga untuk menarik investor asal Korea Selatan secara lebih optimal dan efisien," kata Gandi.

Asal tahu saja, kerja sama atau sinergi dengan KB Kookmin Bank menjadi salah satu strategi BNI dalam rangka memperluas bisnis internasional dengan menciptakan peluang baru seiring semakin meroketnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry panjaitan bersama Head of the Global Business Group of KB Kookmin Bank yang merangkap Chief Global Strategy Officer Kookmin Bank Financial Group Nam Hoon Cho di Jakarta pada akhir Mei 2022 lalu.

Henry Panjaitan mengungkapkan kerja sama bisnis tersebut mencakup transaksi treasury, kredit sindikasi, trade finance, pendanaan dalam mata uang lokal, serta pertukaran informasi nasabah yang ingin melakukan perdagangan atau berinvestasi di negara asal kedua bank itu.

"BNI terus berupaya meningkatkan peran sebagai bank global Indonesia dengan salah satu langkah strategisnya yaitu dengan bekerjasama dengan KB Kookmin Bank sebagai bank nomor satu di Korea Selatan," tambah dia.

Tak hanya mendapat manfaat transaksi bisnis bagi kedua pihak, Henry menegaskan kerja sama tersebut akan menjadikan BNI sebagai agen pembangunan yang kemudian dapat memfasilitasi masuknya investasi dari Korea Selatan ke Indonesia yang cenderung meningkat dewasa ini.

Sedangkan terkait pertukaran informasi nasabah, BNI sebagai bank global asal Indonesia akan turut memfasilitasi eksportir dari Nusantara untuk memperluas pasar mereka ke Negeri Ginseng. BNI akan menghubungkan eksportir dengan importir dari Korea Selatan yang notabene merupakan nasabah KB Kookmin Bank.

"Ke depan, kami berharap kedua bank dapat meningkatkan hubungan yang lebih erat sekaligus menghasilkan transaksi-transaksi bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak," imbuhnya.

Sementara bagi KB Kookmin Bank, strategi untuk masuk ke pasar Indonesia sudah mereka mulai sejak tahun 2018 silam. Hal itu dilakukan dengan mengakuisisi saham Bank Bukopin dimana saat ini, jumlah kepemilikan mereka sebesar 67%.