c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Juli 2024

19:24 WIB

Bisnis PGEO Diproyeksi Terus Tumbuh Stabil

Sebagai bagian dari Pertamina Group, PGEO diyakini tak bakal kesulitan mengantongi low-cost funding

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bisnis PGEO Diproyeksi Terus Tumbuh Stabil</p>
<p id="isPasted">Bisnis PGEO Diproyeksi Terus Tumbuh Stabil</p>

Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023). Antara Foto/Olha Mulalinda

JAKARTA - Performa bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diproyeksikan terus positif sebagai emiten dan pemain penting di sektor energi baru dan terbarukan.

Hasil riset yang dilakukan oleh OCBC Sekuritas Indonesia menyebut bisnis PGEO berpotensi besar untuk menjadi emiten terdepan di sektor energi hijau.

Analis Ekuitas OCBC Sekuritas Kevin Jonathan Panjaitan lewat keterangan tertulisnya mengatakan bisnis PGEO bakal terus tumbuh di masa depan seiring dengan rencana ekspansi yang agresif dan disertai dukungan dari pemerintah.

Saat ini, PGEO punya kapasitas pembangkit terpasang hingga 672 MW dan berencana mencapai 1 GW dalam dua tahun mendatang. Bahkan, PGEO yang menjadi bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) itu berencana meningkatkan kapasitas lewat pasar global dan pendekatan merger and acquisition (M&A).

Baca Juga: Sinarmas: Saham PGEO Berpotensi Meroket Hingga Rp1.900

“Dengan ekspansi yang agresif, PGEO dapat mengkapitalisasi peningkatan permintaan terhadap energi terbarukan dan mengalami peningkatan pendapatan ke depannya," ucap Kevin, Rabu (17/7).

Di sisi lain, ia menilai, posisi PGEO sebagai bagian dari Pertamina Group membuat emiten tersebut tak akan kesulitan mendapatkan low-cost funding, khususnya mengingat Pertamina punya fokus pengembangan energi terbarukan.

"Salah satunya lewat penerbitan green bond Pertamina yang terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) yang mencatat kelebihan permintaan hingga 8,25x," imbuhnya.

Dirinya memperkirakan pendapatan PGEO ke depan juga akan tumbuh stabil yang turut memberi dampak pada dividen ke depannya. Hal tersebut pun didorong oleh kontrak jangka panjang berskema take-or-pay dengan PT PLN (Persero).

"Selain itu, tarif penjualan uap akan meningkat secara stabil di 2%, dan tarif penjualan listrik akan meningkat berdasarkan United States Consumer Price Index," kata Kevin.

Sementara soal kinerja finansial, OCBC Sekuritas memperkirakan PGEO bisa mempertahankan neraca keuangan yang stabil dengan interest debt-to-equity ratio pada 2024F, 2025F, dan 2026F masing-masing di level 0,37x, 0,35x, dan 0,41x.

Baca Juga: Pertamina Pakai Tiga Teknologi Kembangkan Sumber Panas Bumi

"Dengan potensi pertumbuhan yang baik dari rencana penambahan kapasitas ke depan dan didukung oleh pendapatan yang stabil, kami merekomendasikan beli (buy) untuk PGEO, dengan harga sasaran di Rp 1.400 per saham berdasarkan pendekatan discounted cash flow," jelas dia.

Sementara itu, Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menyampaikan optimismenya terkait kinerja keuangan perusahaan yang bakal semakin positif di masa yang akan datang.

Menurutnya, berbagai strategi bakal dijalankan perusahaan secara agresif, namun tetap prudent untuk bisa terus tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Seperti optimalisasi sumber daya domestik melalui proyek co-generation, ekspansi ke luar negeri, dan mengeksplorasi berbagai sumber pendapatan baru," tandas Yurizki.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar