22 Januari 2025
17:36 WIB
BI Siap Kerahkan 46 Kantor Perwakilan Dukung MBG
BI tengah menyiapkan dukungan terhadap program pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui MBG. BI berharap, dukungan ini dapat menciptakan ekosistem khususnya keuangan ekonomi inklusif.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Penyaluran Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 3 Kwawi pada Senin (20/1/2024). Antara/Ali Nur Ichsan
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan, pihaknya tengah menyiapkan dukungan terhadap program pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat melalui Makan Bergizi Gratis (MBG). BI berharap, dukungan ini juga dapat menciptakan ekosistem khususnya keuangan ekonomi inklusif.
Perry menegaskan, Bank Indonesia dengan kantor pusat dan 46 kantor perwakilan di seluruh Indonesia siap mendukung kesuksesan program tersebut.
"Kami sedang membicarakan bagaimana Bank Indonesia tidak hanya kantor pusat, melalui 46 kantor-kantor Bank Indonesia di seluruh Indonesia bisa mendukung program suksesnya program ini," tuturnya dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2024 di Jakarta, Rabu (22/1).
Baca Juga: Program MBG Diharapkan Berdampak Pada Ekonomi Masyarakat
Secara keseluruhan, Perry mengajak seluruh pihak untuk membangun optimisme pada ekonomi. Dengan demikian, keyakinan ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun ini dan tahun depan.
Kemudian, kebijakan Bank Indonesia juga diarahkan untuk mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia pun turut mendukung penuh program-program dalam Asta Cita pemerintah melalui stabilitas, pembelian SBN dari pasar sekunder, injeksi likuiditas untuk kredit. Begitu pula, mendukung ketahanan pangan, serta digitalisasi.
“Di samping, kami persiapkan untuk suksesnya peraturan pemerintah DHE SDA maupun juga program makanan bergizi,” jelasnya.
Seperti diketahui, Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini sudah dimulai pada awal Januari 2025 di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
“Kita bersyukur, tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai," ungkap Kepala Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi, Minggu (5/1).
Hasan mengatakan, MBG menjadi program pertama kali di Indonesia untuk pemenuhan gizi berskala nasional bagi balita, anak-anak sekolah, santri, ibu hamil, dan menyusui.
Dia mengungkapkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang siap beroperasi.
Baca Juga: Ada Peluang Kerja, Kemensos Siap Penuhi Kebutuhan SDM Untuk Program MBG
Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo.
Selanjutnya Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh BGN. Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat.