c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

20 Januari 2025

14:03 WIB

BI Proyeksi Penghimpunan DPK Perbankan Kuartal I/2025 Turun

BI memperkirakan penghimpunan DPK pada kuartal I/2025 melambat cukup dalam dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan tersebut terindikasi dari pertumbuhan DPK sebesar SBT 68,8%.

Editor: Khairul Kahfi

<p><span class="selectable-text copyable-text false" id="isPasted">BI Proyeksi Penghimpunan DPK Perbankan Kuartal I/2025 Turun</span></p>
<p><span class="selectable-text copyable-text false" id="isPasted">BI Proyeksi Penghimpunan DPK Perbankan Kuartal I/2025 Turun</span></p>

Ilustrasi - Seorang petugas melayanani nasabahnya di salah satu kantor cabang BRI. Antara/HO-Humas BRI/am

JAKARTA - Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia memperkirakan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal I/2025 melambat cukup dalam dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Perlambatan tersebut terindikasi dari pertumbuhan DPK sebesar SBT 68,8%.

Capaian pertumbuhan DPK tersebut lebih rendah dibandingkan pada kuartal IV/2024 yang sebesar 89,3%. Adapun perkiraan penghimpunan DPK pada kuartal I/2025 masih lebih tinggi ketimbang periode yang sama pada 2021-2024 yang beruntun berada di level 17,1%, 17,4%, 31,3%, dan 16,1%.

"Perlambatan pertumbuhan DPK diperkirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen, baik tabungan (SBT 63,8%), giro (SBT 73,2%), maupun deposito (SBT 80,1%),” jelas laporan yang diterima di Jakarta, Senin (20/1).

Secara spesifik, perlambatan pertumbuhan DPK pada kuartal I/2025 diperkirakan terjadi pada seluruh jenis instrumen dibanding kuartal sebelumya. Yakni, tabungan dari SBT 93,2% menjadi 63,8%; giro dari SBT 85,5% menjadi 73,2%; maupun deposito dari SBT 88,8% menjadi 80,1%.

Baca Juga: BI: Penyaluran Kredit Baru Kuartal IV/2024 Terindikasi Meningkat

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan DPK hingga akhir tahun 2025 bakal jauh lebih tinggi dari tahun 2024. Tercermin dari perkiraan penghimpunan DPK 2025 yang tercatat sebesar SBT 99,6%, atau meningkat dari SBT 89,3% pada tahun sebelumnya.

Bank Indonesia mencatat, hingga November 2024, realisasi pertumbuhan DPK perbankan di tahun ini mencapai 5,8%. 

Di sisi lain berdasarkan laporan yang sama juga memperkirakan, pertumbuhan kredit pada 2025 sebesar 10,34% (yoy). Adapaun capain pertumbuhan ini cenderung melambat sepanjang 2022-2024, dari 11,35% (yoy); 10,38% (yoy); dan 10,39% (yoy).

"Responden memprakirakan outstanding kredit hingga akhir tahun 2025 tumbuh sebesar 10,34% (yoy), stabil dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan kredit pada tahun 2024 yang mencapai 10,39% (yoy)," urainya.

Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, kredit perbankan pada 2024 yang tumbuh sebesar 10,39% (yoy) berada dalam kisaran yang telah diproyeksikan oleh Bank Indonesia, yakni sebesar 10-12%.

Menurut Perry, pertumbuhan kredit pada 2024 didukung oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, tersedianya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta positifnya dampak KLM Bank Indonesia.

"Peran kredit/pembiayaan pada 2024 tetap kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan kredit pada 2024 mencapai 10,39% (yoy), berada dalam kisaran prakiraan Bank Indonesia 10–12%," kata Perry, Rabu (15/1).

Baca Juga: BI: Kredit Perbankan Tumbuh 10,39% Sepanjang 2024

Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh terjaganya minat penyaluran kredit perbankan, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, tersedianya dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK, serta positifnya dampak KLM Bank Indonesia,

Dari sisi permintaan, lanjut Perry, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja usaha korporasi yang terjaga di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas. 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,35% (yoy), 13,62% (yoy), dan 10,61% (yoy). 

Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,87% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 3,37% (yoy). 

"Ke depan, pertumbuhan kredit diprakirakan meningkat dalam kisaran sasaran 11-13% pada 2025 sejalan prospek pertumbuhan ekonomi yang tetap baik dan dukungan kebijakan makroprudensial Bank Indonesia," ungkap Perry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar