c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

03 Januari 2025

11:04 WIB

BI: Inflasi 2024 Terjaga Dalam Kisaran Target

Bank Indonesia (BI) inflasi indeks harga konsumen (IHK) 2024 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%.

<p>BI: Inflasi 2024 Terjaga Dalam Kisaran Target</p>
<p>BI: Inflasi 2024 Terjaga Dalam Kisaran Target</p>

Pegawai berjalan keluar gedung saat jam istirahat tiba di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (20/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) inflasi indeks harga konsumen (IHK) 2024 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi IHK Desember 2024  sebesar 0,44% secara bulanan (mtm) sehingga secara tahunan inflasi IHK 2024 menjadi 1,57% secara tahunan (yoy). 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menjelaskan, perkembangan inflasi 2024 ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2023 yang sebesar 2,61% (yoy).

Ia menambahkan, inflasi yang terjaga dalam kisaran sasaran merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2025-2026," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (3/1).

Baca Juga: BPS: Inflasi 2024 Jadi Yang Terendah Sepanjang Sejarah

Inflasi IHK secara bulanan pada Desember 2024 meningkat dibandingkan dengan inflasi November 2024 sebesar 0,30% (mtm). 

Kenaikan inflasi terutama disumbang oleh kelompok volatile food sedangkan inflasi inti tercatat stabil dan inflasi administered price menurun. Inflasi kelompok inti tercatat sebesar 0,17% (mtm), stabil dari inflasi bulan sebelumnya, dengan inflasi tercatat pada komoditas emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk. 

Inflasi kelompok volatile food meningkat menjadi sebesar 2,04% (mtm), dari sebelumnya sebesar 1,07% (mtm) pada November 2024, terutama disumbang oleh komoditas telur ayam ras, aneka cabai, dan aneka bawang seiring dengan peningkatan permintaan pada Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan Tahun Baru. 

Sementara itu, inflasi administered prices tercatat sebesar 0,03% (mtm), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,12% (mtm).

Lebih lanjut, secara tahunan, Ramdan menyebut inflasi IHK 2024 berada dalam kisaran sasaran didukung terjaganya berbagai komponen inflasi.

Inflasi inti terjaga rendah sebesar 2,26% (yoy), sejalan dengan ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik, imported inflation yang terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah BI, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi. 

Inflasi volatile food terjaga rendah sebesar 0,12% (yoy) didukung oleh perbaikan produksi pangan dan eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah. 

"Sementara itu, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,56% (yoy), sejalan dengan terbatasnya kebijakan penyesuaian harga yang diatur oleh Pemerintah," ucap Ramdan.

Baca Juga: Telur Ayam, Hingga Bawang Merah Dorong Inflasi Desember 2024 Capai 0,44%

Sementara itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan inflasi 2024 sejalan dengan daya beli yang masih kuat, inflasi inti menunjukkan tren penguatan sepanjang tahun 2024, mencapai 2,26% yoy. 

Penguatan inflasi inti ditopang oleh tren positif kelompok penyediaan makanan minuman, pakaian dan alas kaki, dan perawatan pribadi (terutama peningkatan harga emas). Dengan mengecualikan harga emas perhiasan, inflasi inti juga masih berada pada level 1,72% (yoy) bergerak stabil dibandingkan 2023 (1,72% yoy)," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/1).

Ia menambahkan, terkendalinya inflasi diatur pemerintah didukung oleh kebijakan harga energi yang cukup stabil dan penurunan tarif transportasi udara pada masa libur Natal dan tahun baru yang berkontribusi pada terjadinya deflasi transportasi secara bulanan. 

"Terkendalinya inflasi sepanjang 2024 tidak lepas dari komitmen dan dukungan kebijakan pengendalian inflasi pusat dan daerah yang antisipatif dan responsif terutama dalam mendukung terkendalinya harga pangan pada masa HBKN. Menguatnya inflasi inti didukung oleh berbagai kebijakan insentif fiskal dan penguatan daya beli. Kebijakan energi dan transportasi terus dikelola agar risiko administered price tetap terkendali," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar