c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

25 Oktober 2025

15:17 WIB

BI: DHE SDA Masih Efektif Jaga Stabilitas Rupiah Dan Cadev

Pengumpulan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) masih efektif mendukung stabilitas rupiah sekaligus memperkuat cadangan devisa (cadev).

Penulis: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">BI: DHE SDA Masih Efektif Jaga Stabilitas Rupiah Dan Cadev</p>
<p id="isPasted">BI: DHE SDA Masih Efektif Jaga Stabilitas Rupiah Dan Cadev</p>

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam pelatihan wartawan di Bukittinggi, Sumatra Barat. ValidNewsID/Khairul Kahfi

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyampaikan, pengumpulan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) masih efektif mendukung stabilitas rupiah sekaligus memperkuat cadangan devisa (cadev), baik terhadap dampak di pasar maupun instrumen moneter.

“Yang ingin saya tekankan, progresnya tetap berjalan baik, baik dari sisi dampak terhadap devisa di pasar maupun pada instrumen operasi moneter valas BI,” katanya dalam agenda pelatihan wartawan di Bukittinggi, Jumat (24/10).

Adapun hal ini merespons berbagai pihak yang mempertanyakan dampak DHE SDA yang tidak langsung menambah cadev RI, meskipun tingkat kepatuhan eksportir untuk menempatkan dana di rekening khusus (reksus) sudah tergolong tinggi.

Ke depan, pihaknya menilai dinamika tersebut tidak akan menganggu kualitas misi kebijakan DHE SDA, yang secara konsisten diarahkan mendukung stabilitas nilai tukar via penguatan pasokan valas dan bisa menjaga cadev dalam jangka panjang.

“Kita berharap kebijakan ini (DHE SDA) konsisten mendukung stabilitas nilai tukar rupiah serta memperkuat cadangan devisa kita,” jelasnya.

Baca Juga: BI: DHE SDA Efektif, Suplai Dolar di Pasar Domestik Membaik

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menilai, kebijakan DHE SDA 100% memiliki dampak positif. Ditandai dengan pasokan dolar AS di valas domestik yang terus membaik, meski diakuinya tak instan meningkatkan cadev RI.

“Penambahan valas itu tidak langsung serta-merta akan meningkatkan cadangan devisa kita. Kenapa? Karena valas itu justru dipakai untuk menambah suplai di pasar valas domestik,” terang Destry dalam RDG BI Oktober 2025, Rabu (23/10), melansir Antara.

Sejak pemberlakukan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025, Destry mengatakan, tingkat kepatuhan eksportir dalam menyimpan DHE SDA pada reksus terbilang sangat tinggi, yakni mencapai 95%.

Dari total penempatan dana di reksus, mayoritas sekitar 78,2% digunakan eksportir untuk mengonversi valas ke rupiah. Langkah konversi ini yang mendorong penambahan pasokan dolar AS di pasar valas domestik.

“Tapi intinya, untuk PP DHE, saya rasa sejauh ini eksportir sudah menjalankan sesuai yang diamanahkan,” ucapnya.

Posisi Cadev Kuat, Optimal Jaga Rupiah
Untuk diketahui, posisi cadev Indonesia mencapai US$148,7 miliar per September 2025. Jumlah ini menyusut sebesar US$2 miliar dari sebelumnya US$150,7 miliar pada Agustus 2025.

Meski menyusut, bank sentral memastikan cadev tersebut masih di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Destry mengingatkan, RI dilanda tekanan outflow yang berat dalam dua bulan terakhir, sehingga bank sentral menggunakan sebagian cadev untuk mengintervensi di pasar valas.

Baca Juga: Belum Optimal Dongkrak Cadev, Menkeu Evaluasi Kebijakan DHE

Tekanan terhadap cadangan devisa tersebut juga dipengaruhi oleh pembayaran dividen, repatriasi keuntungan investor asing, serta pelunasan pinjaman luar negeri.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan DHE SDA turut mendukung tetap terkendalinya nilai tukar rupiah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar