c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

27 September 2025

09:40 WIB

BGN Minta Tambah Rp28 T, Anggaran MBG 2025 Sentuh Rp99 T

BGN minta tambahan anggaran Rp28 triliun ke Kementerian Keuangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 2025. Tambahan anggaran ini di luar anggaran Rp71 triliun yang saat ini masih dikelola.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BGN Minta Tambah Rp28 T, Anggaran MBG 2025 Sentuh Rp99 T</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">BGN Minta Tambah Rp28 T, Anggaran MBG 2025 Sentuh Rp99 T</p>

Petugas SPPG menurunkan nampan makan bergizi gratis dari atas mobil di SDN 2 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (19/9/2025). Antara Foto/Andry Denisah/nz/am

JAKARTA - Kepada Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap, pihaknya akan meminta tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun ke Kementerian Keuangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 2025. Tambahan anggaran ini di luar anggaran Rp71 triliun yang saat ini masih dikelola.

Dengan tambahan ini, total anggaran program MBG di 2025 yang diusulkan saat ini naik menjadi Rp99 triliun, terdiri dari Rp71 triliun eksisting dan Rp28 triliun tambahan anggaran.

Dadan menjelaskan lagi, tambahan anggaran yang diminta berasal dari dana cadangan sebesar Rp100 triliun yang telah Presiden Prabowo Subianto siapkan. Dua bulan sebelumnya, BGN mengaku hanya bisa menyerap dana tambahan ini sebesar Rp50 triliun, sehingga total anggaran untuk MBG 2025 saat itu menjadi Rp121 triliun.

“(Namun), kami hitung-hitung lagi kemungkinan yang Rp50 triliun pun tidak akan bisa kita serap, kemungkinan besar yang bisa kita serap adalah tambahan Rp28 triliun. Jadi Rp71 triliun plus Rp28 triliun di tahun ini,” ujar Dadan usai pertemuan bersama Menteri Keuangan Purbaya di kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9).

Baca Juga: Prabowo Restui Menteri Keuangan Realokasi Anggaran MBG Yang Mandek

Penjelasan Realisasi Anggaran MBG
Lebih lanjut, Dadan juga menjelaskan anggaran MBG yang berkorelasi dengan jumlah penerima manfaat dan satuan SPPG yang terbentuk. Hal tersebut disampaikan, guna menjawab pandangan berbagai pihak yang selama ini menilai realisasi penyerapan MBG lambat.

Dirinya merinci, setiap pendirian dan operasional SPPG akan menyerap anggaran sekitar Rp900 juta/bulan. Sementara itu, berdasarkan laporan per akhir Agustus 2025, terdapat 7.644 SPG yang telah beroperasi dan menyerap sekitar Rp13 triliun anggaran, atau 18,3% dari pagu Rp71 triliun.

Dadan memastikan, jumlah SPPG dan penyerapan anggaran akan terus bertambah dan memenuhi realisasi target di akhir 2025.

“SPPG kita akan proyeksikan naik terus dan diperkirakan di akhir September ini 10.000 (unit), oleh sebab itu di pertengahan Oktober Rp4,5 triliun sendiri sudah akan terserap,” imbuhnya.

Baca Juga: Kepala BGN: Penerima Manfaat MBG Sudah 25 Juta Dan Terbentuk 7.475 SPPG

Dalam kesempatan sama, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, penyerapan anggaran MBG saat ini masih cukup bagus. Padahal, sebelumnya dia mengungkap akan menggeser anggaran MBG yang lambat terserap untuk program lain yang lebih siap berjalan dan memberikan manfaat langsung untuk masyarakat.

“Jadi (awalnya) saya pikir penyerapannya rendah, tapi ternyata lebih bagus dari yang saya perkirakan. Programnya, multipplier effect-nya kita rekomen memang cukup signifikan,” ujar Purbaya.

Baca Juga: Ini Rencana BGN Untuk Anggaran 2026 Sebesar Rp268 T

Lebih lanjut, Purbaya mengaku akan memberikan tambahan anggaran sebesar Rp28 triliun sesuai permintaan BGN. Kendati, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan siap memotong anggaran apabila realisasi penyerapan tidak tercapai.

“Tidak ada masalah (minta anggaran tambahan), tapi tetap saya akan monitor di lapangan seperti apa, nanti akhir Oktober saya akan ke sini lagi. Betul enggak dia bisa nyerap? Kalau betul ya kita kasih tambah, kalau enggak ya kita potong,” tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar