25 Maret 2025
16:11 WIB
Bertemu Luhut, Kamar Dagang RI-Asing Curhat Ketidakpastian Regulasi Indonesia
Perwakilan kamar dagang mengekspresikan keresahan ketidakpastian regulasi di Indonesia sehingga menghambat investasi dan rencana ekspansi bisnis. Pemerintah siap melakukan deregulasi.
Editor: Khairul Kahfi
Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan perwakilan berbagai kamar dagang seperti AmCham, BritCham, EuroCham, KoCham dan Kadin Indonesia membahas tantangan dunia usaha di Indonesia, Jakarta, Selasa (25/3). Instagram/@luhut.pandjaitan
JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengumpulkan sejumlah perwakilan berbagai kamar dagang, baik internasional dan nasional, untuk mempersiapkan rencana deregulasi.
Berdasarkan pantauan di akun Instagram @luhut.pandjaitan, sejumlah klamar dagang yang terlibat termasuk American Chamber of Commerce (AmCham), British Chamber of Commerce (BritCham), Korean Chamber of Commerce (KoCham), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Bagi saya, pertemuan semacam ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi kesempatan berharga untuk memahami dari dekat dinamika dunia usaha yang terus berkembang,” katanya melansir Antara, Jakarta, Selasa (25/3).
Baca Juga: Luhut: Family Office Terbentuk Tahun Ini
Menurut Luhut, kepastian regulasi menjadi salah satu isu yang menjadi perhatian utama. Para perwakilan kamar dagang juga mengekspresikan keresahan mereka soal ketidakpastian regulasi di Indonesia yang pada akhirnya menghambat investasi dan rencana ekspansi bisnis mereka.
Luhut berpendapat, kondisi itu bukan hanya menjadi tantangan bagi investor baru, tetapi juga investor eksisting yang sudah lama menanamkan modal mereka di Indonesia.
“Harapan mereka jelas: regulasi yang lebih sederhana, kebijakan yang lebih harmonis antar-kementerian, dan kepastian yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan usaha jangka panjang,” ujar Luhut.
Maka dari itu, DEN akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mengidentifikasi dan mengatasi berbagai hambatan investasi.
Dia juga menyampaikan, semua hasil temuan akan dilaporkan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat sebagai dasar pengambilan kebijakan yang lebih strategis.
Luhut menggarisbawahi deregulasi adalah kunci. Bila aturan terlalu berbelit, transformasi ekonomi akan berjalan lambat.
“Inilah yang membuat reformasi struktural menjadi prioritas utama kami. Kami ingin memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menarik bagi investor, tetapi juga menjadi tempat di mana bisnis bisa berkembang dengan sehat dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.
Baca Juga: Luhut dan Airlangga Sepakat Dukung Pembentukan BPI Danantara
Luhut berharap, pertemuan bersama perwakilan kamar dagang itu dapat menegaskan bahwa membangun ekonomi yang kuat bukan hanya tugas pemerintah semata. Dunia usaha, baik lokal maupun internasional, adalah mitra strategis dalam perjalanan negeri ini.
“Kolaborasi yang erat, keinginan untuk mendengar, serta keberanian untuk berbenah adalah kunci agar Indonesia terus menjadi rumah yang ramah bagi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.