c

Selamat

Minggu, 28 April 2024

EKONOMI

28 Maret 2024

18:09 WIB

Bertemu Jokowi, Petinggi Freeport Singgung Perpanjangan Izin Tambang

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana, petinggi Freeport juga menyampaikan perkembangan smelter.

Penulis: Alfarizi

Editor: Fin Harini

Bertemu Jokowi, Petinggi Freeport Singgung Perpanjangan Izin Tambang
Bertemu Jokowi, Petinggi Freeport Singgung Perpanjangan Izin Tambang
Sejumlah Haul Truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua. Antara Foto/ Muhammad Adimaja

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima para petinggi PT Freeport yang terdiri dari Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas, CEO Freeport McMoran Inc Richard Adkerson, dan Dewan Komisaris PT Freeport Indonesia Kathleen Quirk di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan petinggi PT Freeport ini dilakukan tertutup dan berlangsung selama sekitar 30-45 menit. Ketiganya keluar dari Istana Kepresidenan pukul 11.24 WIB.

"Jadi kami tadi saya bersama Richard Adkerson dan Kathleen L. Quirk bertemu Pak Presiden untuk menyampaikan perkembangan terkini dari situasi pertambangan di upstream dan juga terutama progres smelter (di Gresik, Jawa Timur)," kata Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3).

Baca Juga: Legislator: Pemerintah Jangan Gegabah Perpanjang Izin Freeport

Tony menuturkan, perkembangan smelter di Gresik sudah mencapai lebih dari 92%. "Harapan bisa selesai Mei dan segera beroperasi pada bulan Juni tahun ini dan nanti akan berproduksi penuh di tahun 2024 ini, " tuturnya.

Tony menambahkan, dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi juga sempat disinggung terkait perpanjangan izin tambang PT Freeport yang habis pada 2041 mendatang. Namun, dilakukan singkat.

"Disinggung sedikit, tapi enggak bahas detail. Kan waktunya enggak panjang kan itu sudah dibahas sebelumnya," ucapnya.

Saat disinggung terkait pembahasan perpanjangan izin ekspor konsentrat saat pertemuan dengan Presiden Jokowi, Tony tidak memberikan penjelasannya dengan tegas.

"Itu kan pembincaraanya lewat level menteri. Masa sama presiden. Nanti aja, nanti tanya menteri," jawabnya.

Namun, Tony menjelaskan bahwa relaksasi izin ekspor konsentrat sangat penting agar penerimaan negara tidak berkurang.

Baca Juga: Mengenal Smelter PT Smelting Yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

"Kalau kita enggak bisa ekspor, penerimaan negara juga akan berkurang Kira-kira US$2,2 miliar atau sekitar Rp 30 triliun dengan harga sekarang," jelasnya.

Kerugian yang dimaksud dalam kurun waktu Juni hingga Desember 2024. "Juni sampai Desember, ya (konsentrat tembaga), " tutupnya.

Diketahui, Presiden Jokowi sudah bertemu CEO Freeport Richard Adkerson di Amerika Serikat pada 13 November 2023. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menyambut baik pembahasan mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia hingga perpanjangan izin tambang yang telah mencapai tahap akhir.

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar