01 Maret 2023
12:15 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Didid Noordiatmoko meminta masyarakat memahami sifat dan karakteristik aset kripto, agar bisa mendapatkan manfaatnya secara optimal dan mencegah terjadinya kerugian. Penegasan ini disampaikan saat menutup Bulan Literasi Aset Kripto (BLAK).
Sesuai sifatnya, nilai aset kripto begitu volatil, nilainya bisa saja mengalami peningkatan maupun penurunan yang sangat drastis dalam kurun waktu pendek.
“Memang perdagangan atau sering disebut investasi aset kripto mengandung risiko tinggi,” tegasnya dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (1/3).
Baca Juga: Bulan Literasi Kripto Untuk Tingkatkan Awareness Masyarakat
Dengan penggunaan teknologi blockchain, Didid meminta masyarakat lebih cepat beradaptasi mengikuti perkembangan perdagangan aset kripto. Seperti penyesuaian berbagai regulasi dalam mengatur ekosistem penyelenggaraan aset kripto yang wajar dan adil.
“Selain itu, juga mengutamakan perlindungan terhadap masyarakat sebagai pelanggan,” ujarnya.
Bappebti bersama Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia menilai, pelaksanaan kegiatan Bulan Literasi Aset Kripto yang digelar sepanjang Februari 2023 berjalan sukses.
Kegiatan berhasil membuka wawasan masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial dan generasi Z terhadap perkembangan industri aset kripto.
Sejak dibuka Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada 2 Februari 2023, BLAK sukses menggelar berbagai kegiatan seperti temu wicara, diskusi panel, workshop, seminar web, podcast, exchange goes to campus, community share, trading bareng, turnamen, hingga metaverse gathering.
BLAK juga diadakan secara daring maupun luring dengan total peserta 83.662 orang di tujuh provinsi yaitu DKI Jakarta, Sumatra Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
“Bappebti beserta Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia, dan seluruh pelaku usaha di bidang perdagangan pasar fisik Aset Kripto pada bulan Februari ini telah menjalankan salah satu tugas, untuk memberikan edukasi dalam membangun pemahaman yang benar dan tepat untuk masyarakat,” ujar Didid.
Baca Juga: Jangan Fomo! Investor Harus Paham Dulu Risiko Aset Kripto
Pada acara yang sama, Kepala Bappebti juga mengungkapkan pandangan tentang ekosistem aset kripto yang mencakup bursa kripto, kliring, dan kustodian. Bappebti telah melakukan proses yang panjang dalam mendirikan bursa kripto dengan tujuan menciptakan bursa yang dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat dan memberikan informasi yang lebih baik tentang aset kripto.
Didid mengakui, Bappebti tidak mungkin berjalan sendiri menyediakan ekosistem aset kripto di dalam negeri. Pemerintah pun membutuhkan masukan dari kementerian/lembaga pemerintahan serta masyarakat terkait, mengenai tata kelola perdagangan aset kripto.
“Sehingga ke depan dapat terus dilakukan perbaikan dan dapat dinamis sesuai kebutuhan masyarakat. Masukan juga diperlukan terkait transisi perpindahan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar Didid.
Bulan Literasi PBK
Berakhirnya Bulan Literasi Aset Kripto mengawali program selanjutnya, yaitu Bulan Literasi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang akan diadakan sepanjang Maret 2023. Bappebti akan mengoptimalkan dan menyinergikan pemerintah dan pelaku industri dalam mengembangkan perdagangan di pasar berjangka.
Terutama, berkaitan dengan edukasi dan literasi kepada pelanggan, calon pelanggan, masyarakat umum dan pemangku kepentingan. Untuk meningkatkan pemahaman tentang perlindungan nasabah perdagangan berjangka komoditi, serta peraturan perundang-undangan seputar perdagangan berjangka.
Dengan edukasi yang baik, Bappebti berharap, dapat mendekatkan perdagangan berjangka komoditi kepada masyarakat dan menjadi alternatif yang kuat dalam perdagangan komoditas.
“Bulan Literasi PBK juga bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada nasabah, calon nasabah, dan masyarakat umum mengenai perlindungan nasabah, implementasi, mekanisme dan lembaga yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi di Indonesia,” pungkas Didid.