26 Januari 2024
14:21 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak para investor untuk bijak dalam berinvestasi. Pasalnya, tren fear of missing out (FOMO) atau rasa takut untuk tertinggal dalam situasi tertentu, khususnya di kalangan investor pemula atau anak muda, masih sering ditemui.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, banyak investor pemula berinvestasi di pasar modal berdasarkan ikut-ikutan tanpa adanya kemampuan. Padahal, FOMO ini dapat membuat investor salah strategi hingga akhirnya merugi.
"Kami selalu menyampaikan kalau menjadi investor saham itu bukan berarti Anda akan menjadi kaya dalam waktu yang singkat. Tidak ada cerita seperti itu," katanya dalam sesi tanya jawab Edukasi Wartawan dengan tema Investasi Pasar Modal yang dikutip Jumat (26/1).
Menurut Jeffrey, seorang investor harus melakukan pekerjaan rumah (PR) sebagai investor, yakni belajar.
Ia pun menjelaskan, investor pemula atau anak muda dapat menentukan pilihan untuk berinvestasi dalam jangka panjang atau pendek (day trader). Asalkan, juga dibarengi oleh kemampuan atau skill di dunia investasi.
"Skill yang dibutuhkan oleh seorang investor jangka panjang yang sangat memerhatikan fundamental itu berbeda dengan skill yang harus dimiliki oleh seorang investor yang memilih menjadi day trader. Dua-duanya tidak salah, tetapi yang pasti dua-duanya harus memiliki skill-nya masing-masing. Itulah yang harus dipahami oleh investor sebelum memutuskan apakah menjadi investor jangka panjang atau menjadi seorang day trader," jelasnya.
Baca Juga: BEI: Masih Ada 25 Perusahaan Antre IPO Pada 2024
Tak hanya itu, Jeffry menerangkan tren FOMO juga datang dari kalangan yang sukses sebagai public figure atau selebritas. Mereka kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi saham. Padahal, latar belakang tokoh-tokoh itu bukan dari pasar modal.
"Harusnya rekomendasi mereka untuk pasar modal harus kita pikirkan berulang-ulang dan kita kaji lagi sesuai dengan skill yang kita miliki. Tidak ada orang yang sukses di pasar modal dengan ikut-ikutan, itu sudah pasti," ujar dia.
Kendati demikian, Jeffrey mengaku merasa cukup lega karena belakangan tren FOMO mulai berkurang.
Baca Juga: Cegah Saham Publik Nyangkut, BEI Lakukan Hal Ini
Sekadar informasi, pertumbuhan jumlah investor pasar modal pada tahun 2023 berhasil menembus 18,1%. Pasalnya, pada tahun 2022, jumlah investor pasar modal tercatat sebesar 10,31 juta. Jumlah ini kemudian meningkat pesat menjadi 12,16 juta hingga Desember 2023.
Adapun, SID baru pasar modal sepanjang 2023 ada sebanyak 1,85 juta. Sementara itu, SID baru saham pada 2023 ada sebanyak 815.638. Di sepanjang 2023, BEI juga telah melakukan sebanyak 18.641 kegiatan edukasi dengan peserta mencapai 3,15 juta.