c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

20 Desember 2021

19:20 WIB

BEI Dan KEHATI Luncurkan Dua Indeks ESG Baru

Kerja sama peluncuran dua indeks ESG baru ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan investor global maupun investor domestik.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

BEI Dan KEHATI Luncurkan Dua Indeks ESG Baru
BEI Dan KEHATI Luncurkan Dua Indeks ESG Baru
Pegawai melintas di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

JAKARTA – Menjelang penutupan akhir tahun 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) meluncurkan dua indeks baru pada hari ini, Senin (20/12). Indeks tersebut diberi nama "ESG Sector Leaders IDX KEHATI" dan "ESG Quality 45 IDX KEHATI". 

Sekretaris Perusahaan PT BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan, Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG (Environment, Social, Governance) di atas rata-rata sektornya. Serta, memiliki likuiditas baik dengan klasifikasi industri yang mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC). 

Sementara indeks ESG Quality 45 IDX KEHATI, jelasnya, mengukur 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kinerja keuangan perusahaan, serta memiliki likuiditas yang baik. 

"Kerja sama peluncuran dua indeks ESG baru ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan investor global maupun investor domestik akan investasi saham di pasar modal Indonesia yang mengintegrasikan aspek ESG," kata Yulianto di Jakarta, Senin (20/12). 

Menurut Yulianto, kebutuhan akan investasi berbasis ESG salah satunya tercermin dari besarnya animo investor lokal terhadap produk investasi berbasis ESG. Hal itu dapat terlihat dari total dana kelolaan reksa dana yang mengacu kepada indeks saham bertema ESG adalah sebesar Rp3,4 triliun pada Oktober 2021, naik 80 kali lipat dari total dana kelolaan pada 2016 sebesar Rp42,2 miliar. 

Di tingkat global, sebutnya, animo tersebut dapat terlihat dari dana kelolaan investasi dari 3.826 investor institusi global tergabung dalam United Nations of Principle of Responsible Investment (UNPRI) yang pada tahun 2021 tercatat sebesar US$121,3 triliun. Angka tersebut menunjukkan kenaikan sebesar 96% dari nilai dana kelolaan pada 2016 sebesar US$62 triliun. 

Ia menambahkan, peluncuran dua indeks ESG baru ini juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendorong penerapan keuangan berkelanjutan di pasar modal yang tertuang dalam Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II tahun 2021-2025. 

"Salah satu aspek yang menjadi prioritas dalam roadmap tersebut adalah terkait Pengembangan Produk dan Layanan 

Berkelanjutan. Diharapkan, dua indeks ESG baru ini dapat menjadi milestone dalam pencapaian atas roadmap tersebut," papar Yulianto. 

Praktik ESG 
Yulianto menuturkan, Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI hadir untuk menawarkan pendekatan baru dalam menilai saham-saham dengan praktik ESG yang baik. 

"Saat ini, sudah terdapat dua indeks ESG yang tercatat di BEI, yaitu indeks SRI-KEHATI dan IDX ESG Leaders," katanya. 

Indeks SRI-KEHATI yang juga merupakan hasil kerja sama BEI dan KEHATI serta diluncurkan pada Juni 2009, terang dia, berisikan 25 saham dengan nilai ESG terbaik berdasarkan penilaian KEHATI. 

Sementara itu, indeks IDX ESG Leaders menggunakan pendekatan risiko ESG untuk memilih 30 saham yang memiliki risiko rendah terhadap aspek-aspek ESG. 

"Berbeda dengan pendahulunya, indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI menawarkan perspektif yang berbeda melalui diversifikasi sektoral dalam investasi berbasis ESG. Sedangkan, ESG Quality 45 IDX KEHATI menawarkan kombinasi faktor ESG dan faktor kualitas keuangan dalam pemilihan konstituen-konstituennya," ungkap Yulianto. 

Menurutnya, pemilihan konstituen Indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG Quality 45 IDX KEHATI, dan SRI-KEHATI diawali dengan menentukan saham-saham yang eligible untuk masuk ke dalam indeks dengan mempertimbangkan kinerja keuangan dan likuiditas saham. 

Juga, tidak mengikutsertakan saham-saham perusahaan yang bisnis intinya bergerak di bidang tembakau, persenjataan, berkaitan dengan pornografi, alkohol, pertambangan batu bara, nuklir, unsur perjudian, pestisida, dan yang berkaitan dengan Produk Rekayasa Genetika. 

"Selanjutnya, dilakukan penilaian ESG atas saham-saham yang lolos seleksi sebelumnya dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria ESG berdasarkan sektor atau materialitas eksposur perusahaan," tambah Yulianto. 

Adapun, kriteria environment terdiri atas produk dan inovasi berkelanjutan, sumber daya alam, penggunaan energi, emisi gas rumah kaca, serta manajemen limbah. 

Kriteria social mencakup aspek pelatihan & pengembangan, kebijakan SDM, kesehatan & keselamatan kerja, perlindungan hak konsumen & keamanan produk, dan dampak sosial lingkungan. 

Sementara itu, kriteria governance mencakup perlindungan hak pemegang saham, kompetensi dan peran dewan komisaris & direksi, keterbukaan informasi, etika bisnis, dan praktik manajemen keberlanjutan. Pada tahapan ini, juga dilihat keterlibatan perusahaan pada isu-isu kontroversial terkait aspek ESG. 

"Dari penilaian ESG tersebut, saham-saham dengan nilai di atas batas yang ditetapkan KEHATI dan tidak memiliki isu-isu kontroversial yang signifikan akan menjadi universe untuk pemilihan indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI, ESG Quality 45 IDX KEHATI, dan SRI-KEHATI," tegasnya. 

Sejumlah Metode
Dalam kesempatan itu, Yulianto mengungkapkan, pemilihan konstituen ESG Sector Leaders IDX KEHATI dilakukan menggunakan metode best in class, yaitu dengan mengambil saham-saham universe yang memiliki nilai ESG lebih tinggi dibandingkan rata-rata nilai ESG di sektornya. Pembagian sektor yang digunakan mengacu pada IDX Industrial Classification (IDX-IC). 

"Apabila tidak terdapat saham pada satu atau lebih sektor di dalam saham-saham universe, maka dimungkinkan tidak terdapat saham perwakilan dari sektor tersebut di indeks ESG Sector Leaders IDX KEHATI. Tidak ada batasan jumlah saham yang ditetapkan untuk indeks ini," terang Yulianto. 

Sementara itu, 45 saham konstituen ESG Quality 45 IDX KEHATI dipilih dari saham-saham universe dengan melihat nilai ESG dan nilai kualitas keuangan perusahaan. 

Indikator kualitas keuangan perusahaan yang digunakan adalah indikator profitabilitas dilihat dari return on equity (ROE), indikator solvabilitas yang tercermin dari debt to equity ratio (DER), dan stabilitas yang diukur dari earnings variability (EV). 

Selanjutnya, nilai kinerja keuangan digabungkan dengan nilai ESG untuk membentuk nilai komposit kualitas & ESG. 45 saham dengan nilai komposit terbaik, terpilih menjadi konstituen indeks ESG Quality 45. 

Penghitungan ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI menggunakan metode Capped Free Float Adjusted Market Capitalization Weighted dengan menerapkan pembatasan bobot saham paling tinggi sebesar 15% yang disesuaikan pada saat evaluasi. Indeks ini telah dihitung sejak hari dasarnya pada 1 Juni 2016 dengan nilai awal 100. 

Evaluasi berkala atas ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI terdiri dari Evaluasi Mayor serta Evaluasi Minor. 

Evaluasi Mayor yang bertujuan untuk melakukan pemilihan serta pembobotan ulang atas konstituen indeks, akan dilakukan pada akhir Mei dan November. 

Sementara itu, Evaluasi Minor yang bertujuan untuk memperbarui faktor free float serta melakukan pembatasan ulang atas bobot saham akan dilakukan pada akhir Februari dan Agustus. 

"Hasil evaluasi indeks akan berlaku efektif di Hari Bursa pertama pada bulan berikutnya," ujar Yulianto. 

Yulianto mengatakan, ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI diharapkan dapat mendorong Perusahaan Tercatat untuk terus meningkatkan praktik keuangan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek-aspek ESG dalam proses bisnisnya. 

"Pada masa mendatang, ESG Sector Leaders IDX KEHATI dan ESG Quality 45 IDX KEHATI dapat dijadikan acuan bagi penciptaan produk investasi berbasis 

indeks ESG, seperti reksa dana indeks maupun Exchange Traded Fund (ETF). Sehingga, dapat memberikan kemudahan bagi investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan dengan praktik-praktik ESG baik," pungkasnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar