c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

24 September 2021

15:03 WIB

BBN dan Hidrogen Pegang Peran Penting Capai Dekarbonasi

Pakar menyarankan pemerintah produksi BBN selain dari minyak sawit

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

BBN dan Hidrogen Pegang Peran Penting Capai Dekarbonasi
BBN dan Hidrogen Pegang Peran Penting Capai Dekarbonasi
Ilustrasi biodiesel. ANTARA/Risbiani Fardaniah

JAKARTA – Kajian Institute for Essential Services Reform (IESR) berjudul Deep decarbonization of Indonesia’s energy system menunjukkan bahan bakar nabati (BBN) dan hidrogen mempunyai peran dalam mencapai dekarbonisasi menyeluruh pada sektor transportasi. 

Dominasi kendaraan listrik yang memakai listrik bersumber pada energi terbarukan akan mutlak pada 2050, terutama untuk kendaraan penumpang. Sementara, penggunaan BBN dan hidrogen akan dialihkan ke sektor transportasi yang tidak dapat dielektrifikasi seperti kendaraan berat.

Spesialis Bahan Bakar Bersih IESR Julius Adiatma menjelaskan, dalam jangka pendek, hidrogen berpotensi untuk mulai digunakan di sektor industri sambil melihat perkembangan keekonomian dari hidrogen.

“Sementara untuk sektor transportasi darat, kendaraan listrik berbasis baterai merupakan opsi yang paling tepat karena efisiensinya yang lebih tinggi dibanding opsi lain, harganya yang terus menurun, teknologi misalnya juga semakin singkat,” ungkapnya pada Indonesia Energy Transition Dialogue (IETD) 2021 yang disampaikan hari ini, Jumat (24/9). 

Secara ekonomi, Julius berpendapat bahwa BBN terutama biodiesel akan memainkan peran yang cukup besar di Indonesia. Hal ini mempertimbangkan tersedianya sumber daya hayati untuk memproduksi BBN.

“Sayangnya saat ini BBN terfokus pada minyak kelapa sawit sebagai biodiesel. Sedangkan lahan yang tersedia untuk mengembangkan lahan sawit semakin sedikit. Maka kita harus mencari jalan lain untuk memproduksi BBN selain kelapa sawit misalnya dari limbah atau tanaman lain,” urainya.

Menuju Hidrogen Hijau
 Merujuk pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Outlook Energy 2021, Peneliti BRIN Eniya Listiani Dewi mengemukakan bahwa pengembangan kendaraan listrik yang disertai dengan pemanfaatan energi terbarukan dapat secara efektif menurunkan emisi karbon.

“Kami meminta PLN untuk memperbanyak penetrasi energi baru terbarukan. Kalau kendaraan elektrik jarak tempuhnya terbatas, kita perpanjangan menggunakan bahan bakar hidrogen,” ujar Eniya.

Menurut dia, teknologi pengembangan bahan bakar hidrogen hijau dengan konsep elektrolisis dari kombinasi PLTS atau turbin angin dapat menjadikan sebagai penyimpan energi.

“Saat ini sedang dilaksanakan studi (elektrolisa.red) PLTS Apung Cirata. Nantinya kelebihan energi dari PLTS tersebut akan direkomendasikan untuk proses elektrolisa air dan memproduksi gas hidrogen,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ekonom Energi, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Alloysius Joko Purwanto memaparkan skenario untuk mendukung pengembangan hidrogen dalam sektor transportasi. 

Salah satunya dengan pemanfaatan hidrogen yang diproduksi dari gas (grey hydrogen) untuk menciptakan pasar dan membangun infrastruktur yang diperlukan. Nantinya, pemanfaatan beralih ke hidrogen hijau yang diproduksi menggunakan energi terbarukan.

Sebagai bagian dari prinsip pengembang hidrogen hijau di Indonesia, ia menjelaskan perlu pula memperhatikan ceruk pasar untuk transportasi berbahan bakar hidrogen.

“Hidrogen mungkin akan cocok untuk kendaraan yang jangkauan jarak jauh atau untuk penggunaan kendaraan alat berat, seperti kendaraan komersial atau bus. Kemudian harus disesuaikan dengan wilayah di mana energi yang terbarukan untuk listrik cukup tersedia,” papar Joko.

Sebagai informasi, IETD yang diselenggarakan oleh Indonesia Clean Energy Forum (ICEF) dan Institute for Essential Services Reform (IESR) berlangsung selama lima hari yakni 20–24 September. Acara ini bekerja sama dengan Clean, Affordable, and Secure Energy for Southeast Asia (CASE) sebuah proyek kemitraan dari beberapa negara di Asia Tenggara dan didanai oleh Pemerintah Federasi Jerman.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER