27 Oktober 2023
15:04 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Lazada Indonesia mengatakan pihaknya tidak pernah menghalangi orang untuk berjualan barang impor selama prosedur yang dilakukan jelas. Menurut penuturan VP Category Management Lazada Indonesia Canggih Satriatama, para pedagang biasanya memiliki supply chain sendiri.
"Jadi terlepas apakah seller itu melakukan impor barang importasi khusus dengan segala perizinan mereka miliki, kami menyediakan wadahnya dan apapun yang mereka lakukan ya mereka yang akan tanggung jawab sepenuhnya, baik itu untuk barang dijual dan juga untuk harganya," katanya , Jumat (27/10).
Meskipun begitu, pihaknya kembali menegaskan Lazada telah menutup akses impor dengan menutup akun penjual luar negeri untuk tiga produk dari ragam sektor.
Di antaranya adalah produk dari klaster tekstil dan fesyen; makanan dan minuman; dan kerajinan tangan.
Canggih mengatakan, sejak penutupannya di tahun 2021 atas tiga kategori tersebut, pihaknya tidak merasakan ada perubahan signifikan, baik dari seller yang berdagang maupun jumlah transaksi.
"Sebetulnya tidak terlalu signifikan karena seller-seller kita pun juga memiliki jalur distribusi sendiri-sendiri, tapi untuk apakah itu berimbas secara langsung sepertinya juga enggak, karena kontribusinya juga tidak terlalu besar," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya cukup beruntung lantaran pembeli-pembeli cukup percaya pada seller di Lazada yang merupakan UMKM.
Menurutnya, isu terkait social commerce belakangan justru cukup menguntungkan pihaknya.
"Isu yang kemarin cukup menguntungkan buat kami karena rasa percaya ke lokalnya sudah ada dan orang semakin melihat oh Lazada ternyata banyak lokalnya, justru ini membuat motor penggerak ini yang menjadi kekuatan kami," kata dia.
Di samping itu, dia kembali menegaskan bahwa Lazada tidak pernah mengimpor barang apapun karena pihaknya hanya penyedia marketplace serta menjadi wadah untuk bertransaksi.
"Tapi kami tidak melakukan transaksi itu sendiri, itu barang bukan punya kami dan kami hanya menyediakan baik orang Indonesia maupun orang luar untuk berdagang," tegasnya.
Untuk itu ia mengatakan pihaknya akan terus mengikuti regulasi yang sudah ditetapkan dan menghormati langkah yang diambil oleh pemerintah.
Seperti diketahui, pemerintah telah menerbitkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE).
Aturan baru ini secara efektif melarang transaksi e-commerce di platform media sosial, mencegah pengguna membeli atau menjual barang di aplikasi seperti TikTok dan Facebook.
Peraturan baru ini menyatakan bahwa platform media sosial tidak dapat secara langsung memfasilitasi penjualan. Selain itu, terdapat Batasan penjualan barang impor di bawah US$100.
Kebijakan ini diterbitkan tak lama setelah Presiden Indonesia Joko Widodo menyerukan peraturan media sosial yang lebih ketat, dengan mengatakan bahwa masuknya platform semacam itu telah berkontribusi pada penurunan penjualan untuk bisnis domestik dengan membanjiri pasar dengan impor asing.
Sebagai dampak peraturan, raksasa media sosial asal China, TikTok telah menangguhkan layanan belanja online-nya.
Lazada Kembali Gelar Seller Conference Tahun Ini
Lewat salah satu ajang tahunannya, Lazada kini kembali dengan salah satu program unggulan yakni Lazada Seller Conference, yaitu acara bagi penjual atau UMKM Indonesia yang ingin mendapat wawasan mengenai tren pasar.
VP Business Development Lazada Indonesia, Fitriah Rahmawati mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi mengenai program dan fitur yang ditawarkan Lazada untuk mendukung pertumbuhan bisnis, khususnya pada saat festival belanja akhir tahun 11.11 dan 12.12.
"Visi dan misi Lazada untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. Kami selalu berusaha untuk mengembangkan lagi membantu lagi penjual-penjual yang sudah bergabung di Lazada untuk terus berkembang untuk bisa mendapatkan pasar yang lebih besar untuk mengembangkan bisnisnya," katanya dalam konferensi pers, Jumat (27/10).
Menurut penuturannya, dalam acara ini pihaknya akan membantu penjual-penjual baru atau penjual lama yang sudah ada di Lazada dengan menyiapkan banyak fitur dan program menarik agar UMKM mampu bertransformasi dengan ekosistem ekonomi digital.
"Lazada memiliki amunisi yang paling lengkap untuk membantu UMKM tumbuh dan berkembang. Kita juga ada dukungan inovasi untuk program kerja dan juga akan mempermudah UMKM ini ke depannya," sebutnya.