c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

31 Juli 2023

19:15 WIB

Bank Mandiri Akan Kurangi Pembiayaan Ke Sektor Non Ramah Lingkungan

Pembiayaan ke sektor non ramah lingkungan yang kian berkurang merupakan upaya Bank Mandiri mencapai komitmen net zero emission pada 2030.

Editor: Fin Harini

Bank Mandiri Akan Kurangi Pembiayaan Ke Sektor Non Ramah Lingkungan
Bank Mandiri Akan Kurangi Pembiayaan Ke Sektor Non Ramah Lingkungan
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri, Sudirman, Jakarta, Senin (13/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengatakan akan mengurangi pembiayaan ke sektor non ramah lingkungan untuk mewujudkan komitmen net zero emission pada 2030 dan pembiayaan pada 2060.

“Kami berkomitmen untuk mencapai NZE pada 2023 dan dalam pembiayaan di tahun 2060. Secara bertahap, kami akan menurunkan eksposur ke pembiayaan di sektor non ramah lingkungan,” kata Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar saat konferensi pers Laporan Keuangan Triwulan II-2023 di Jakarta, Senin (31/7), dikutip dari Antara.

Namun, Alexandra mengatakan Bank Mandiri tetap mempertimbangkan peran perbankan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia yang memiliki tanggung jawab untuk mendukung program prioritas pemerintah.

Dalam konteks tambang batu bara, misalnya, Bank Mandiri memperhitungkan andil perbankan dalam mendukung penyediaan listrik, sebagaimana yang tercantum dalam rencana usaha penyediaan tenaga listrik.

Baca Juga: Bank Mandiri Kucurkan Kredit Rp1.272,07 T pada Kuartal II/2023

Kendati demikian, Bank Mandiri tetap berkomitmen untuk mewujudkan ekosistem berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan perbankan adalah dengan menyediakan dana sebesar Rp242 triliun untuk kredit lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG.

Bila dirinci, Rp127 triliun dari Rp242 triliun disalurkan ke segmen sosial. Sementara Rp115 triliun lainnya disalurkan ke segmen lingkungan.

Bank Mandiri melaporkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan mengarah pada sektor-sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO; energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal; transportasi; hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Bank Mandiri juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk berdiskusi dengan para stakeholders, untuk menemukan solusi finansial yang tepat yang bisa difasilitasi oleh perbankan.

“Kami juga terus menumbuhkan green financing di segmen retail, antara lain melalui peluncuran produk kredit serbaguna mikro, kartu kredit khusus pembelian PLTS asap, dan penyaluran kredit kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dengan bersinergi bersama perusahaan anak,” jelas Alexandra.

Portofolio Kredit Hijau 
Bank Mandiri mencatat portofolio kredit hijau sebesar Rp115 triliun per Juni 2023 atau setara dengan 11,7% dari total portofolio kredit bank itu yang mencapai Rp242 triliun.

“Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam ajang yang sama.

Sektor berkelanjutan yang dimaksud yaitu sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO; energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal; transportasi; hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

Capaian tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perbankan dalam mendukung transisi menuju Indonesia NZE 2060.

Selain portofolio kredit hijau, Bank Mandiri juga meluncurkan berbagai inisiatif lainnya, seperti peluncuran Digital Carbon Tracking. Inisiatif ini didesain untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pihak untuk melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi Perseroan secara operasional.

Bank Mandiri juga telah menerapkan tiga pilar implementasi ESG yakni ekonomi, sosial dan tata kelola. Ketiga pilar tersebut, sambung Darmawan, menjadi target Perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.

Baca Juga: Ekonom: PayLater Bank Mandiri Akan Tingkatkan Transaksi Perbankan

Di samping tujuan berkelanjutan, perbankan juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Komitmen tersebut tercermin pada penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp59,8 triliun sampai dengan Juni 2023.

Kemudian, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 140 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,55 juta nasabah.

Secara keseluruhan, kredit Bank Mandiri tercatat tumbuh secara konsolidasi sebesar 11,8% yoy menjadi Rp1.272,07 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan pada Juni 2023 yang berada di level 7,8%.

Pertumbuhan kredit perbankan ditopang oleh segmen kredit komersial yang meningkat 18,9% yoy menjadi Rp215,7 triliun.

Kemudian, kredit usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM) naik 11,7% yoy menjadi Rp72,3 triliun. Sementara itu, kredit segmen konsumer meningkat 11,3% yoy menjadi Rp106 triliun.

Dengan pertumbuhan kredit tersebut, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi sebesar 24,9% yoy menjadi Rp25,2 triliun hingga Juni 2023.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar