23 Juni 2025
19:49 WIB
Bank Jakarta Siap IPO 2027, Pramono Tekankan Profesionalitas
Gubernur Jakarta berharap Bank Jakarta dapat menjadi bank profesional dan siap untuk melantai di bursa saham alias IPO pada tahun depan.
Editor: Khairul Kahfi
Pemprov Jakarta bersama Manajemen Bank Jakarta meluncurkan rebranding 'call name' dan logo baru PT Bank DKI di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/6). Dok Bank Jakarta
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan harapan agar Bank Jakarta dapat menjadi bank profesional dan siap untuk melantai di bursa saham alias IPO pada tahun depan atau 2027 mendatang. Target ini pun dipatok tinggi kepada manajemen dengan mengusung profesionalitas perseroan.
“Saya secara pribadi dan Bang Dul (Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno) menaruh harapan yang tinggi sekali kepada Bank Jakarta untuk menjadi bank profesional, bank yang betul-betul dipercaya publik. Tugas utama direksi dan jajaran Bank Jakarta adalah mempersiapkan diri untuk IPO tahun depan,” kata Pramono dalam keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Senin (23/6).
Baca Juga: Bank DKI Didorong IPO, OJK Peringatkan Tata Kelola Dan Profesionalisme
Menurutnya, IPO Bank Jakarta dapat tercapai, jika bank dikelola secara profesional. Untuk itu, dia menekankan, pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah tersebut agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.
“Bank Jakarta harus bisa secepatnya (IPO). Saya yakin Bank Jakarta bisa, kata kuncinya tetap profesionalisme dan orang-orang yang mengelola,” lanjutnya.
Dia berharap, Bank Jakarta selain menjadi kebanggaan Jakarta, tapi juga mampu bersaing secara global.
“Saya ingin Bank Jakarta menjadi bank yang profesional dan membanggakan warga Jakarta, serta bisa naik kelas,” ucap Pramono.
Sebelumnya, OJK mengonfirmasi, hingga sementara ini regulator belum menerima pengajuan IPO Bank DKI. Kendati demikian, OJK mendukung dan merestui Bank DKI menjadi perusahaan publik di waktu mendatang.
Adapun, Bank DKI telah mendapatkan lampu hijau untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (30/4) lalu.
"Sampai saat ini, belum ada komunikasi resmi antara manajemen Bank DKI maupun pengajuan Pernyataan Pendaftaran untuk IPO saham yang diajukan oleh Bank DKI," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Selasa (3/6).
Baca Juga: Bank DKI Dapat Restu Buat IPO, OJK Belum Terima Pengajuan
OJK pun memberikan beberapa pesan kepada Bank DKI sebelum mengajukan Pernyataan Pendaftaran IPO kepada OJK.
Inarno menjelaskan, rencana IPO saham oleh Bank DKI wajib tercantum dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah disampaikan kepada OJK.
Selanjutnya, Bank DKI dalam melakukan penyusunan atas dokumen Pernyataan Pendaftaran, wajib memperhatikan kelengkapan, kecukupan, objektivitas, kemudahan untuk dimengerti, dan kejelasan dokumen Pernyataan Pendaftaran.
"Hal ini untuk memastikan bahwa Pernyataan Pendaftaran memenuhi Prinsip Keterbukaan dan memberikan informasi yang cukup bagi pemegang saham," terang dia.
Secara umum, OJK menilai, prospek industri perbankan, terutama Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Perekonomian Rakyat (BPR), untuk mencatatkan saham perdana melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) saham di pasar modal Indonesia di 2025 masih baik dan cukup positif.
OJK pun turut menekankan, pentingnya pemenuhan persyaratan mendasar untuk kesuksesan IPO, termasuk terkait dengan perlindungan investor. Selain itu, juga kesiapan operasional dan tata kelola perusahaan yang baik.
Meski patut dicatat, terdapat tekanan ekonomi global yang dapat menantang volatilitas pasar. Sehingga, kondisi ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi calon emiten untuk melantai di bursa.