c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

28 Agustus 2025

10:43 WIB

Bahlil Usul Anggaran ESDM 2026 Naik Jadi Rp21,67 T

Menteri ESDM Bahlil mengusulkan anggaran kementeriannya di 2026 jadi Rp21,67 triliun. Program Lisdes, pipanisasi gas bumi, serta jargas jadi program prioritas yang membutuhkan tambahan anggaran.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Bahlil Usul Anggaran ESDM 2026 Naik Jadi Rp21,67 T</p>
<p>Bahlil Usul Anggaran ESDM 2026 Naik Jadi Rp21,67 T</p>
Rapat kerja antara Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Komisi XII DPR, di Ruang Rapat Komisi XII DPR RI, Gedung Nusantara I, Jakarta, Senin (14/7/2025). Antara/HO-Humas Kementerian ESDM

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengusulkan kenaikan anggaran Kementerian ESDM untuk 2026 mendatang menjadi Rp21,67 triliun. Anggaran ini meroket Rp13,56 triliun dari pagu Kementerian ESDM TA 2026 yang sebelumnya dipatok hanya Rp8,11 triliun.

Bahlil menjelaskan, penambahan itu berasal dari anggaran Kementerian ESDM 2025 yang hanya cair sebesar Rp7,1 triliun dari yang dialokasikan lebih dari Rp15 triliun. Sehingga, sisanya bisa dialihkan ke anggaran tahun depan.

Kemudian, tambahan anggaran juga Bahlil minta sebesar Rp5 triliun untuk menjalankan program listrik desa sebagai instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi totalnya kurang lebih sekitar Rp21,67 triliun," ujar Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR, Jakarta, Rabu (27/8).

Baca Juga: Bergabung Dengan Danantara, PLN Berharap Kejelasan Status PSO

Adapun program lisdes bakal dijalankan untuk melistriki 5.700 desa, 4.400 dusun, dan 68 titik lain di seluruh Indonesia yang sampai saat ini belum tersetrum. Artinya, Kementerian ESDM punya pekerjaan rumah untuk mengaliri listrik di total 10.068 titik dari Sabang sampai Merauke.

Pada 2026 nanti, program lisdes menyasar 2.120 lokasi di seluruh Indonesia dengan target kapasitas pembangkit terpasang sebesar 59,71 MWp dan kebutuhan anggaran Rp10 triliun.

Khusus program listrik desa dengan APBN, dianggarkan sebesar Rp5 triliun dan ditargetkan bisa menjamah 1.135 lokasi, terbanyak di Papua 24%, Sulawesi 19%, serta Sumatra dengan porsi sekitar 16%.

Adapun kebutuhan anggaran program listrik desa dari 2025 sampai 2029 mendatang sebesar Rp61,65 triliun yang akan dijalankan Kementerian ESDM bersama dengan PT PLN.

Selain lisdes, program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) juga terus dijalankan pada 2026 mendatang dengan alokasi anggaran sebesar Rp644,58 miliar, diikuti anggaran pengawasan BPBL Rp20 miliar.

Baca Juga: Masifikasi Jargas, ESDM Panggil Seluruh Pemasok Material

Di samping itu, terdapat juga proyek pipanisasi gas bumi, serta masifikasi jaringan gas (jargas) untuk sektor rumah tangga yang butuh anggaran ekstra pada tahun 2026 mendatang.

Karena itu, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menjadi dua unit kerja Kementerian ESDM dengan anggaran terbesar pada 2026, masing masing sebesar Rp10,13 triliun dan Rp5,87 triliun.

"Dalam memenuhi apa yang menjadi target prioritas Bapak Presiden untuk di 2026 terkait pemipaan, lisdes, dan jargas, maka kami sampaikan ada penambahan anggaran," kata Bahlil.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar