c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 Agustus 2025

08:09 WIB

Bahlil Intip Proyek Fasilitas LNG Terapung Di Negeri Panda

Perakitan fasilitas LNG Terapung untuk Lapangan Asap Kido Merah ditargetkan rampung kuartal pertama tahun 2027.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bahlil Intip Proyek Fasilitas LNG Terapung Di Negeri Panda</p>
<p id="isPasted">Bahlil Intip Proyek Fasilitas LNG Terapung Di Negeri Panda</p>

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau proyek FLNG di Tiongkok yang akan digunakan untuk mengolah sumber daya gas bumi dari Lapangan Asap Kido Merah, Fakfak, Papua Barat. Sumber: ESDM

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melenggang ke Tiongkok untuk meninjau langsung pembangunan fasilitas Floating Liquified Natural Gas (FLNG) di galangan kapal Wison New Energies, Kota Nantong.

Nantinya, fasilitas LNG Terapung itu bakal dioperasikan oleh Genting Oil Kasuri untuk mengolah gas dari Lapangan Asap Kido Merah (AKM) di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.

Lewat keterangan tertulis, Menteri Bahlil membidik proyek FLNG bisa rampung pada kuartal pertama tahun 2027 mendatang. Lalu, mulai beroperasi di Fakfak pada kuartal kedua sampai ketiga tahun yang sama.

Baca Juga: Proyek Lapangan Asap Kido Merah di Papua Barat Resmi Jadi PSN

"Fasilitas LNG Terapung ini diperkirakan selesai pada awal 2027, dan akan mulai berproduksi di Papua Barat beberapa bulan setelahnya," ucapnya dari Negeri Panda, Rabu (13/8).

Dengan investasi di kisaran US$963 juta, kapal FLNG yang tengah dikerjakan itu punya kapasitas produksi sampai 1,2 juta metrik ton LNG per tahun. Kehadiran fasilitas itu pun bakal menjadi yang pertama di Indonesia dan FLNG kesembilan di dunia.

"Ini akan menjadi floating LNG terbesar di Indonesia, dan menurut laporan, yang kesembilan di dunia. Tapi kami tetap akan memvalidasi progresnya," sambung Bahlil.

Kunjungan ke galangan kapal di Negeri Bambu itu juga dilakukan Bahlil dalam rangka menindaklanjuti inspeksi ke Lapangan AKM pada Juni 2025 silam. Kala itu, Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menegaskan pentingnya memvalidasi progres pembangunan FLNG untuk mengolah sumber daya dari Lapangan AKM.

"Tim akan saya kirim ke pabrik di Tiongkok untuk memastikan pengerjaannya," tegas dia saat mengunjungi Lapangan AKM beberapa waktu lalu.

Adapun proyek LNG Terapung tersebut bermula dari kesepakatan yang terjalin antara Genting Group lewat anak usahanya PT Layar Nusantara Gas bersama Wison New Energies pada Juni 2024 lalu.

Ke depan, kapal FLNG buatan Wison New Energies bakal menampung pasokan gas dari proyek Asap Kido Merah yang ditaksir bisa menghasilkan 330 juta standar kaki kubik gas per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) pada 2027.

Baca Juga: SKK Migas: Tren Produksi Gas Terus Naik, Infrastruktur Harus Siap

Sekadar informasi, Wison Nantong Yard merupakan fasilitas galangan kapal yang telah beroperasi sejak 2006 di Kawasan Industri Teknologi Tinggi Nantong, Provinsi Jiangsu, Tiongkok, sekitar 135 km dari Kantor Pusat Wison di Shanghai.

Fasilitas tersebut beroperasi untuk membangun struktur terapung, mulai dari Hull Floating LNG, sampai tangki Self-supporting Prismatic Type B (SPB). Tak hanya itu, Wison Nantong Yard sampai saat ini juga menyediakan layanan Engineering, Procurement, Construction, Installation, and Commissioning (EPCIC).

Nantong Yard yang punya kapasitas produksi lima unit per tahun itu dikabarkan mampu merakit FLNG, kapal pengangkut LNG, Floating Storage Regasification Power Barge (FSRP), sekaligus mengekspor modul dan tangki besar secara massal.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar