c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

23 Mei 2025

19:11 WIB

Bahlil Beberkan Alasan Danantara Masuk Ke Proyek Ekosistem Baterai EV

Danantara bakal bergabung dengan CATL untuk menggarap proyek pascahulu tambang dalam ekosistem baterai EV.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Bahlil Beberkan Alasan Danantara Masuk Ke Proyek Ekosistem Baterai EV</p>
<p id="isPasted">Bahlil Beberkan Alasan Danantara Masuk Ke Proyek Ekosistem Baterai EV</p>

Tamu undangan memegang katalog badan pengelola investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). AntaraFoto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan alasan di balik masuknya Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ke dalam megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik.

Seperti diungkapkan sebelumnya, BPI Danantara bakal menyuntikkan investasi pada proyek yang digarap oleh dua perusahaan raksasa asal Tiongkok, yakni Huayou dan CATL.

Sedari awal, Bahlil menyebut negara lewat badan usaha milik negara (BUMN) memiliki sebagian saham atas paket proyek ekosistem baterai EV dari hulu ke hilir itu. Sedangkan saat ini, perusahaan-perusahaan pelat merah sudah berada dalam naungan BPI Danantara.

"Semua BUMN kan sekarang sudah milik Danantara, di mana lagi persoalannya?" katanya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (23/5).

Baca Juga: Danantara Injeksi Pendanaan Megaproyek Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik

Diterangkan Menteri Bahlil, proyek ekosistem baterai EV itu terdiri dari dua bagian. Pada bagian pertama, konsorsium dipimpin oleh CATL dengan kepemilikan saham PT Aneka Tambang Tbk sebesar 51% di sisi hulu tambang.

"CATL itu investasinya total US$6 miliar. Nah untuk di JV 2, JV 3, dan JV 4 yang meliputi High Pressure Acid Leach (HPAL), prekursor, smelter, katoda, battery cell, itu sahamnya BUMN kurang lebih sekitar 30%," paparnya.

Bahlil juga telah menegaskan proyek ekosistem baterai EV bakal tetap dilanjutkan pascamundurnya LG beberapa waktu lalu. Kelanjutan proyek tersebut juga telah mendapat restu dari Presiden Prabowo Subianto.

Rencananya, BPI Danantara akan terlibat pada proyek pascahulu tambang dengan bergabung bersama konsorsium yang dipimpin oleh CATL.

Baca Juga: Prabowo Restui Proyek Baterai EV Huayou Groundbreaking Sebelum Agustus

Dengan demikian, BPI Danantara resmi mengambil peran untuk menyokong posisi Indonesia Battery Corporation (IBC) pada proyek baterai terintegrasi dari hulu ke hilir yang juga disebut Proyek Dragon tersebut.

Asal tahu saja, saham IBC dipegang oleh PT Aneka Tambang Tbk dengan porsi 26,7%, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebesar 26,7%, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dengan porsi 19,9%, serta PT Pertamina New & Renewable Energy dengan bagian 26,7%.

"Karena sudah diambil alih, BUMN sekarang sudah berubah semuanya, asetnya di bawah Danantara, otomatis masuk di situ. Ya, kalau dia mau investasi, equity-nya dia harus chip-in," tandas Bahlil Lahadalia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar