c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

20 September 2023

19:48 WIB

Bahlil Ajak Investor Hulu Migas untuk Investasi di Indonesia

Bahlil menilai, untuk menarik investor hulu migas tetap diperlukan perizinan yang mudah dan insentif.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Bahlil Ajak Investor Hulu Migas untuk Investasi di Indonesia
Bahlil Ajak Investor Hulu Migas untuk Investasi di Indonesia
Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil Lahadalia dalam acara the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry (ICIUOG) 2023 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9). SKK Migas/Dok

BALI - Menteri Investasi/Ketua BKPM Bahlil Lahadalia mengajak investor hulu migas untuk berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, meski investasi global masih lesu akibat pandemi covid-19, investasi di Indonesia terbukti tetap bertumbuh positif.

Hal ini, menurutnya, terjadi karena stabilitas politik dan hukum di Indonesia. Selain itu, juga adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah dan industri.

“Oleh karena itu, investor hulu migas tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Bahlil dalam acara the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry (ICIUOG) 2023 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9).

Kendati demikian, dia menilai, untuk menarik investor tetap diperlukan perizinan yang mudah dan insentif. Insentif perpajakan menjadi salah satu yang disebutnya.

Menteri Investasi Bahlil juga mengingatkan agar investasi hulu migas harus turut memberdayakan pengusaha daerah supaya multiplier effect industri hulu migas dapat maksimal.

“Kita harus berkolaborasi, pengusaha daerah jangan sampai hanya menjadi penonton,” ujar Bahlil menegaskan.

Baca Juga: Semester I 2023, Investasi Hulu Migas Baru US$5,7 Miliar

Kompetisi dengan Negara Lain
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa dukungan fleksibilitas fiskal dari pemerintah turut meningkatkan daya tarik investasi hulu migas di Indonesia.

Di tahun 2023 ini, sektor hulu migas menargetkan investasi sebesar US$15,5 miliar. Angka ini naik 28% dari investasi tahun lalu sekaligus lebih tinggi dari pertumbuhan investasi hulu migas global yang berada pada kisaran 6,5%.

Menurut Dwi, perbaikan daya tarik investasi perlu terus dilakukan. Sebab, untuk mencapai target produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030, industri hulu migas memerlukan investasi lebih dari US$20 miliar per tahun. 

“Untuk menarik investasi, kita harus berkompetisi dengan negara lain. Oleh karena itu, banyak hal yang masih harus kita lakukan terutama dalam aspek legal dan kontraktual serta peningkatan eksplorasi guna menemukan cadangan raksasa atau giant discovery,” ujarnya.

SKK Migas dan industri hulu migas pada tahun 2020 telah meluncurkan Indonesian Oil and Gas 4.0 (IOG 4.0) yang merupakan rencana strategis untuk mencapai target 2030.

Forum ICIUOG merupakan forum tahunan yang melibatkan lintas pemangku kepentingan untuk membahas pencapaian dan penyempurnaan rencana strategis tersebut.

Di tahun ke empat perhelatannya, ICIUOG berhasil mendatangkan sekitar 3.000 peserta dari 17 negara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar