c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

23 Mei 2022

09:48 WIB

Awal Pekan, IHSG Diproyeksi Datar

IHSG berpotensi sideways. Berikut pilihan saham analis yang bisa dicermati investor

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Awal Pekan, IHSG Diproyeksi Datar
Awal Pekan, IHSG Diproyeksi Datar
Pekerja melihat layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/202 2). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (23/5) dibuka menguat 12,8 poin atau 0,18% ke posisi 6.930,94. 

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,97 poin atau 0,29% ke posisi 1.018,15. 

IHSG pada hari ini diperkirakan akan bergerak sideways atau datar.  

"Dengan sentimen bursa global dan regional, hari ini IHSG kami perkirakan akan bergerak sideways," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (20/5).  

Pagi ini, pasar regional dibuka menguat. Kospi menguat 0,1% dan Nikkei menguat 0,6%. 

Pasar saham AS pada penutupan perdagangan Jumat (20/5) lalu, bergerak bervariasi. DJIA flat 0,03%, S&P 500 flat 0,02%, dan Nasdaq turun 0,3%, seiring dengan kekhawatiran terhadap resesi, tingginya angka inflasi, dan keputusan The Fed terkait kenaikan suku bunga. 

Beberapa rilis data yang diperhatikan investor AS pada pekan ini adalah new home sales, risalah rapat FOMC, GDP growth rate, dan jobless claim. Yield UST tenor 10 tahun turun ke level 2,79%, sedangkan USD Index naik ke level 103,2. 

Pasar komoditas terpantau bergerak menguat. Harga emas naik 0,1% di level US$1.848.4/toz, CPO menguat 0,7% ke level RM 6.119/ton, minyak meningkat 1,6% ke level US$113,2/bbl, dan batubara menguat 4,3% ke level US$421,2/ton. 

Sementara itu, IHSG ditutup menguat 1,4% pada perdagangan Jumat (20/5) lalu ke level 6.918 dengan net buy asing di pasar reguler sebesar Rp374 miliar dan net sell asing di pasar negosiasi sebesar Rp140 miliar. 

Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh ADRO sebesar Rp218,2 miliar. Kemudian diikuti INCO Rp106,8 miliar dan UNVR Rp88,7 miliar. 

Sementara itu, angka net sell asing tertinggi dicatatkan oleh TLKM sebesar Rp159,2 miliar. Selanjutnya disusul BBCA Rp152,9 miliar dan ARTO Rp76,5 miliar. 

Adapun, top leading movers adalah GOTO, ADRO, dan ASII. Sedangkan, top lagging movers adalah TLKM, BEBS, dan MDKA.  

Terkait perkembangan covid-19 di Indonesia, terjadi penambahan 227 kasus baru covid-19 di Indonesia pada Minggu (22/5) kemarin, dengan positive rate sebesar 0,4%. Saat ini, recovery rate 97,4%, dengan kasus aktif 3.657. 

Berbeda dengan Tim Riset Samuel Sekuritas, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, kepada Validnews di Jakarta, Senin (23/5), IHSG hari ini justru diprediksi menguat terbatas.    

"Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan," kata Dennies. 

Menurutnya, pergerakan akan didorong rilis kinerja emiten per kuartal I-2022. Perlu diwaspadai rentang penguatan mulai terbatas dan menguji resistance kuat moving average 50, apabila gagal menembus level ini IHSG berpotensi kembali melemah. 

Ia juga memprediksi indeks akan bergerak dengan level resistance 6.981 hingga 7.044 dan level support di antara 6.740 hingga 6.829. 

Rekomendasi Saham
Dennies menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham pada perdagangan hari ini. Pertama, PT HM Sampoerna Tbk atau HMSP. Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan penguatan volume berpotensi menguat dan uji resistance terdekat. 

"Jika tertarik membeli, investor bisa masuk saham HMSP di harga Rp1.030 hingga Rp1.055, stop loss di Rp1.020. Target harganya dipatok di Rp1.075 hingga Rp1.100," jelas Dennies.    

Kemudian, saham berikutnya adalah PT Astra International Tbk atau ASII. Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic membentuk goldencross di area oversold mengindikasikan potensi penguatan. 

Jika tertarik membeli, Dennies menyarankan investor dapat masuk saham ASII di harga Rp7.075 hingga Rp7.200, stop loss di Rp7.000. Target harganya dipatok di Rp7.400 hingga Rp7.550.    

Terakhir adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk atau INDF mengalami koreksi, namun masih bertahan diatas level support. Kembali ke rentang tren konsolidasi. 

"Jika investor berminat mengoleksi saham INDF, investor bisa masuk pada harga Rp6.350 hingga Rp6.450 dan stop loss di Rp6.300. Target harganya dipatok di Rp6.550 hingga Rp6.650," tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar