31 Oktober 2023
17:24 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Volta Indonesia Semesta resmi menjalin kerja sama dengan AstraZeneca Indonesia untuk menyediakan sepeda motor listrik sebagai kendaraan operasional.
CEO PT Volta Indonesia Semesta Iwan Suryaputra mengatakan bahwa AstraZeneca ke depannya akan menggunakan sepeda motor listrik buatan Volta sebagai kendaraan operasional. Pada tahap awal, Volta menyalurkan sekitar 152 unit dan sesegera mungkin disusul tahap kedua sebanyak 150 unit.
"Jadi total kurang lebih 300-an unit motor listrik. Tahap pertama 152 unit dan sesegera mungkin semoga tidak sampai tahun depan sekitar 150 unit lagi," jelasnya kepada awak media selepas konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Selasa (31/10).
Baca Juga: Utak-Atik Kebijakan Subsidi Motor Listrik
Meski begitu, Iwan tak menutup kemungkinan penyaluran motor listrik lebih banyak lagi. Pasalnya, AstraZeneca mengalokasikan anggaran bagi 500 unit sepeda motor listrik operasional perusahaan melalui Arthasia Finance.
"Kita jual melalui financing-nya Arthasia, jadi tidak langsung ke AstraZeneca. Ini tidak menutup dan berhenti di sini saja karena budget mereka masih 500 (unit). Jadi kita tunggu next order-nya seperti apa," tambah Iwan.
Adapun sepeda motor listrik yang dipesan oleh AstraZeneca kepada Volta ialah tipe 401 dengan spesifikasi dua baterai. Untuk jarak tempuh, diperkirakan mencapai 120-150 km dalam sekali pengisian daya penuh.
Kemudian apabila daya baterai sudah habis, bisa menggunakan baterai lainnya dengan sistem penukaran baterai di SPBKLU yang sudah tersedia.
"Jarak tempuh 120-150 km, kalau masih kurang bisa tukar nanti menggunakan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU)," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Arthasia Finance Eiro Taniguichi menegaskan pihaknya mendukung penuh langkah AstraZeneca menjalin kerja sama dengan Volta untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Baca Juga: Sebab Motor Listrik Sepi Peminat: Masyarakat Masih Percaya Merek Besar
Sebagai bagian dari Mitsubishi HC Capital Global Group, Eiro percaya penyaluran pendanaan bagi pengadaan sepeda motor listrik itu punya dampak yang positif terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Kami bangga jadi bagian dari kolaborasi internasional ini bersama AstraZeneca untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sembari mengatasi tantangan global yang mendesak soal perubahan iklim," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio menambahkan proses transisi menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional akan berlangsung secara bertahap hingga akhir 2024.
"Kami akan mulai dengan mengubah armada operasional kami menjadi motor listrik dan mobil listrik untuk mengurangi dampak emisi karbon terkait aktivitas terkait mobilitas pekerjaan secara signifikan," tandas Hoerry.