c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

04 September 2023

11:58 WIB

ASEAN-BAC 2023 Hasilkan Delapan Proyek Warisan

ASEAN-BAC bertekad menjadikan ASEAN sebagai kawasan tujuan investasi dan perdagangan paling menarik di dunia

ASEAN-BAC 2023 Hasilkan Delapan Proyek Warisan
ASEAN-BAC 2023 Hasilkan Delapan Proyek Warisan
Mendag Zulkifli Hasan (kanan) bersama Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn (kiri) dan Ketua ABAC 2023 Arsjad Rasjid (tengah) di ASEAN Business & Investment Summit di Jakarta, Minggu (3/9/2023). Antara/Galih Pra

JAKARTA - Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) 2023, di bawah Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, menghasilkan delapan proyek warisan (legacy projects). Proyek ini diluncurkan pada hari kedua pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta, Senin (4/9).
 
Delapan proyek warisan tersebut ialah ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Enterpreneur dan Carbon Center of Excellence. Kemudian, ASEAN Net Zero Hub, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products, dan ASEAN Business Entity.
 
"Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan anda semuanya, untuk mengumumkan proyek-proyek warisan dari Kepemimpinan Indonesia di ASEAN BAC 2023. Hal ini merupakan cerminan nilai-nilai kami untuk menghadirkan solusi inovatif di kawasan ini," kata Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid, pada ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta, Senin.
 
Proyek-proyek tersebut mencakup lima agenda prioritas kebijakan. Mulai dari transformasi digital, pembangunan berkelanjutan, ketahanan kesehatan, ketahanan pangan, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi. Termasuk di dalamnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), konektivitas masyarakat, dan dekarbonisasi ekonomi.
 
Melalui delapan proyek warisan tersebut, diharapkan muncul upaya nyata dan praktik konkret untuk mengatasi lima agenda prioritas. Hal itu karena ASEAN-BAC berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan kemajuan budaya di kawasan, dengan fokus bersama dalam mengatasi lima prioritas penting tersebut.
 
Arsjad yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, mengatakan, ASEAN-BAC bertekad menjadikan ASEAN sebagai kawasan tujuan investasi dan perdagangan paling menarik di dunia. Hal itu sesuai tema yang diusung, yakni "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity".
 
Keketuaan ASEAN di bawah kepemimpinan Indonesia bertujuan menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang stabil dan damai, menjunjung tinggi hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan. Namun, dengan tetap menjaga perdamaian internal, sentralitas, serta menjadi kawasan ekonomi tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan. 

Potensi Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan perlunya kerja sama yang kuat, antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan dan mengoptimalkan potensi ekonomi ASEAN.

“Untuk memanfaatkan peluang ekonomi yang sangat besar di ASEAN, kita tidak dapat melakukannya sendiri. Mengandalkan dana publik saja tidak akan cukup untuk mempercepat upaya kita atau membiayai semua proyek kita secara memadai. Di sinilah peran kemitraan pemerintah-swasta memainkan peran penting dalam mengisi kesenjangan keuangan,” tuturnya dalam ASEAN-BAC x Boston Consulting Group (BCG) CEO Breakfast di Jakarta, Minggu.

Luhut meyakini, dengan dukungan pemerintah melalui kebijakan, potensi ekonomi ASEAN akan mulai dapat dilihat realisasinya pada tahun-tahun mendatang. Dalam kesempatan itu, Luhut juga memaparkan mengenai peluang investasi ASEAN dan kolaborasi dunia usaha dalam membuka potensi sentralitas ASEAN, salah satunya adalah di bidang transisi energi.

“Transisi energi adalah tantangan dan peluang bagi ASEAN yang menyiratkan transformasi seutuhnya dalam memproduksi, mengonsumsi, dan mengalokasikan sumber daya," jelasnya.

Energi terbarukan, kendaraan listrik, penyimpanan energi, mineral kritis, dan carbon offset, lanjutnya, merupakan peluang dalam transisi energi. Adapun potensi ekonomi di ASEAN dengan mengusung sentralitas diperkirakan mencapai US$20 triliun.

“Negara-negara ASEAN mempunyai potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan dunia usaha, sehingga kita dapat mewujudkan visi sentralitas ASEAN senilai US$20 triliun,” katanya.

Luhut menyebutkan, ASEAN Indonesia 2023 akan menjadi katalisator untuk memfasilitasi investasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan di negara-negara ASEAN.

“Kami akan terus memperjuangkan kolaborasi, menghilangkan hambatan, dan menciptakan lingkungan kondusif bagi kemitraan dan kemajuan ASEAN,” ujar Luhut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar