c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

18 Mei 2021

13:02 WIB

Akumindo: Merger Gojek-Tokped Tak Beri Manfaat Bagi UMKM

Lapak bagi UMKM makin sempit, Akumindo bantah proses digitalisasi akan semakin cepat

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Akumindo: Merger Gojek-Tokped Tak Beri Manfaat Bagi UMKM
Akumindo: Merger Gojek-Tokped Tak Beri Manfaat Bagi UMKM
Tampilan layar Tokopedia. Validnews/Don Peter

JAKARTA – Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia atau Akumindo, Ikhsan Ingratubun menegaskan merger yang dilakukan Gojek dan Tokopedia hanya memberi keuntungan bagi kedua perusahaan besar tersebut.

Menurut Ikhsan, para pelaku UMKM justru mendapat tantangan baru, yakni menyempitnya lapak jualan secara online. Hal itu dikarenakan biasanya UMKM bisa menaruh produk pada kedua marketplace, kini hanya satu saja.

"UMKM yang sebelumnya bisa menjual produknya pada 2 marketplace, dengan adanya merger maka peluang untuk menjual produknya hanya menjadi satu kali," ungkap Ikhsan saat dihubungi Validnews dari Jakarta, Selasa (18/5).

Ia pun membantah anggapan proses merger antara Gojek dan Tokopedia bisa mempercepat proses digitalisasi. Menurutnya, penyempitan lapak marketplace bagi UMKM justru akan memperlambat proses go digital.

"Kalau sekarang ini kan sudah dimerger tinggal satu lapak saja, bagaimana (percepatan.red) digitalisasinya? Enggak ada," kata dia.

Bahkan untuk para UMKM yang sudah bermain di lapak digital pun, lanjut Ikhsan, tidak akan mendapat manfaat apapun dari proses merger itu.

Menurut dia, semakin banyak lapak yang dimiliki UMKM pada marketplace justru akan meningkatkan penjualan mereka. Namun dengan proses merger ini, UMKM hanya memiliki satu akses berjualan digital.

"Jadi saya rasa ini hanya urusan perusahaan besar. UMKM itu kan menjual produknya di marketplace, taruh barang di situ yang sebelumnya bisa di Gojek dan Tokopedia ini hanya menjadi satu, kan justru memperlambat. Jadi, UMKM ini hanya sebagai barang dagangan lah untuk mereka-mereka itu," ujar Ikhsan.

Bahkan, Ikhsan menyebut merger antara Gojek dan Tokopedia tidak akan memberi manfaat juga bagi konsumen. Anggapan bahwa pengiriman barang akan lebih cepat pun ia sebut keliru. Pasalnya, sebelum ada merger pun pengiriman di Tokopedia juga ada opsi menggunakan jasa dari Gojek.

Secara utuh, ia mengatakan, proses merger Gojek dan Tokopedia murni untuk mencari keuntungan kedua perusahaan besar tersebut, tidak ada manfaat yang dapat dirasakan UMKM maupun konsumen.

"Selama ini juga misalnya orang beli di Tokopedia, itu pengantaran kan juga lewat Gojek dan seterusnya. Jadi bagaimana bisa lebih cepat? Kan sama saja," tandasnya.

Tokopedia dan Gojek mengumumkan merger kemarin, Senin (17/5) menjadi GoTo. Mencuplik data perusahaan, pada 2020 kedua usaha memiliki lebih dari 1,8 miliar lalu lintas transaksi di Indonesia. Jumlah itu ditopang oleh lebih dari 2 juta mitra driver, lebih dari 11 juta mitra usaha atau merchant, dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (MAU). 

Perputaran ekonomi dari ekosistem milik kedua perusahaan mencapai lebih dari US$22 miliar atau setara Rp314 triliun. Jika dibandingkan PDB Indonesia pada tahun yang sama sekitar Rp15.434,2 triliun rupiah, perputaran di GoTo setidaknya mencapai 2% dari PDB.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar