c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

10 Juli 2025

13:35 WIB

Akselerasi IPO, Kemenkop UKM Bidik Perusahaan Menengah Naik Kelas

Kementerian UMKM meluncurkan RISE To IPO sebagai salah satu upaya untuk mendukung perusahaan skala menengah agar mampu melakukan penawaran saham perdana (IPO) dan memasuki pasar modal.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Akselerasi IPO, Kemenkop UKM Bidik Perusahaan Menengah Naik Kelas</p>
<p>Akselerasi IPO, Kemenkop UKM Bidik Perusahaan Menengah Naik Kelas</p>
Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman (kiri) dalam peluncuran program RISE To IPO di Jakarta, Rabu (9/7/2025). Antara/HO-Kementerian UMKM

JAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan program RISE To IPO sebagai salah satu upaya untuk mendukung perusahaan skala menengah agar mampu melakukan penawaran saham perdana (IPO) dan memasuki pasar modal.

Maman menjelaskan, tantangan utama pengusaha menengah saat ini bukan hanya modal, tetapi juga akses terhadap skema pendanaan jangka panjang yang berkelanjutan.

“Sementara di sisi lain, pasar modal Indonesia terus berkembang sebagai sumber pendanaan alternatif yang potensial," ujarnya dalam peluncuran RISE To IPO: Empowering Medium Enterprises to IPO, Jakarta, dikutip Kamis (10/7), melansir Antara.

Baca Juga: Kemendag: Penjajakan Ekspor UMKM Sampai Sementer I/2025 Sentuh Rp1,41 Triliun

Dia menambahkan, program RISE To IPO merupakan jembatan yang mendorong pengusaha menengah untuk naik kelas, dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, yang lebih tertata, transparan, dan kompetitif.

Maman optimistis, usaha menengah yang bertransformasi melalui IPO akan menjadi jangkar penting bagi jutaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di seluruh Indonesia.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 2024 menunjukkan, sudah ada 42 perusahaan menengah yang tercatat di papan akselerasi, yang didominasi sektor consumer goods, teknologi, dan properti.

"Setiap usaha menengah yang kuat dan berdaya saing dapat menjadi offtaker sekaligus aggregator bagi usaha mikro dan usaha kecil dalam skema kemitraan rantai pasok, sehingga dapat menciptakan efek berganda bagi perekonomian Indonesia," tuturnya.

Meski demikian, dia mengingatkan pentingnya proses kurasi dan evaluasi ketat bagi peserta program RISE To IPO. Untuk itu, dia menekankan agar seleksi tidak hanya berpatokan pada jumlah, namun juga pada kualifikasi, kualitas, serta fundamental perusahaan.

Baca Juga: OJK Targetkan Aturan Pembiayaan UMKM Terbit Agustus 2025

Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM Bagus Rachman merinci tiga tujuan utama program RISE To IPO.

Yakni, meningkatkan kesadaran dan literasi tentang pasar modal; memberikan strategi pendampingan teknis dan konkret, meliputi aspek legal, keuangan, dan tata kelola perusahaan dalam proses menuju go public; dan membuka kesempatan bagi peserta yang lolos kurasi untuk mengikuti program IDX Incubator.

RISE merupakan akronim dari Reach (usaha menengah potensial), Inspire (untuk berani go public), Support (dalam proses transformasi bisnis), dan Elevate (ke level perusahaan terbuka yang kompetitif).

Program ini disusun dengan tahapan yang mengedepankan edukasi, seleksi terukur, serta pendampingan praktis dan implementatif.

Pada Rabu (9/7), para peserta mengikuti seminar dalam bentuk talkshow edukatif bersama BEI, BNI Sekuritas, serta PT Data Sinergitama Jaya Tbk, sebagai perusahaan yang telah berhasil IPO dan menjadi sumber pembelajaran.

Tahap selanjutnya adalah intensive coaching clinic pada September 2025, berupa pendampingan secara individual maupun kelompok kecil, membahas aspek hukum, keuangan, dan strategi IPO.

Peserta terpilih kemudian akan ditawarkan untuk masuk ke program IDX Incubator 2026, sebagai fase pembinaan lanjutan menuju IPO sesungguhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar