c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

17 Juni 2022

09:53 WIB

Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Balik Melemah

IHSG hari ini diperkirakan melemah. Berikut pilihan saham analis yang bisa dicermati investor

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Balik Melemah
Akhir Pekan, IHSG Diperkirakan Balik Melemah
Pegawai membersihkan area di dekat monitor pergerakan indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (17/6) dibuka melemah 62,57 poin atau 0,88% ke posisi 6.987,75. 

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 12,92 poin atau 1,26% ke posisi 1.004,97. 

IHSG pada hari ini diperkirakan akan melemah, mengikuti sentimen negatif bursa global dan regional. 

"IHSG diperkirakan melemah hari ini seiring sentimen negatif bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (17/6). 

Dari regional, pagi ini pasar Asia dibuka melemah. Nikkei melemah 1,68% dan Kospi melemah 1,70%. 

Pasar saham AS pada perdagangan Kamis (16/6) kemarin, ditutup melemah. Dow Jones melemah 2,42%; S&P500 turun 3,25%, dan Nasdaq berkurang 4,08% karena kekhawatiran pendekatan agresif The Fed terhadap pengendalian inflasi akan membawa ekonomi ke dalam resesi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Housing starts turun 14% mom dan building permits juga turun 7% mom pada bulan Mei. Data initial jobless claim turun menjadi 229 ribu dari sebelumnya 232 ribu. Yield UST tenor 10 tahun turun 2,6% ke level 3,31% dan USD Index juga turun 1,5 ke level 103,63. 

Pasar komoditas bergerak mixed. CPO melemah 1,8% ke MYR 5.477/ton, nikel turun 1,9% di level US$25.305/ton, tembaga berkurang 2% ke level US$412/ton, sementara timah naik 4,3% ke level US$32.444/ton, emas menguat 1% ke level US$1.855/toz, minyak meningkat 0,5% ke level US$117/bbl, dan batu bara naik 0,4% di level US$346/ton. 

Sementara itu, IHSG ditutup menguat 0,6% pada perdagangan Rabu (15/6) ke level 7.050. Total keseluruhan net foreign buy sebesar Rp397,5 miliar. Net buy asing di pasar regular sebesar Rp392,2 miliar dan net buy di pasar negosiasi sebesar Rp5,3 miliar. 

Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BMRI sebesar Rp313,5 miliar. Kemudian diikuti BRMS Rp169,8 miliar dan BBCA Rp138 miliar. 

Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBNI sebesar Rp103,6 miliar. Selanjutnya disusul ANTM Rp62,2 miliar dan UNTR Rp60,7 miliar. Indeks EIDO semalam ditutup melemah 0,1%. 

Terkait perkembangan covid-19 di Indonesia, terjadi penambahan 1.173 kasus baru covid-19 di Indonesia pada Kamis (16/6) kemarin, dengan daily positive rate 1,5%. Recovery rate 97,3% dan kasus aktif 6.668 pada hari yang sama. Menteri Kesehatan kemarin juga mengungkapkan kemungkinan kasus harian covid-19 di Indonesia dapat tembus 20 ribu di akhir Juli. 

Baca Juga: Sekilas Kisah Lima Bursa Saham Terbesar Dunia

Senada, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, kepada Validnews di Jakarta, Jumat (17/6), IHSG hari ini juga diprediksi melemah. 

"Secara teknikal, candlestick membentuk higher high dan higher low, namun berpotensi terkoreksi jika gagal menembus resistance kuat MA 50," kata Dennies. 

Menurutnya, kekhawatiran akan resesi kembali memanas setelah Swiss dan Inggris menaikkan suku bunganya yang memicu aksi jual di seluruh bursa saham secara global. 

Ia juga memprediksi indeks akan bergerak dengan level resistance 7.177 hingga 7.184 dan level support di antara 6.958 hingga 7.004. 

Baca Juga: Analis Beri Rekomendasi Saham yang Bisa Dikoleksi Tahun Ini

Rekomendasi Saham
Dennies menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham pada perdagangan hari ini. Pertama, PT Blue Bird Tbk atau BIRD breakout resistance dengan volume tinggi, berpotensi melanjutkan penguatan. 

"Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded. Jika tertarik membeli, Dennies menyarankan investor masuk saham BIRD di harga Rp1.780 hingga Rp1.820, stop loss di Rp1.760. Target harganya dipatok di Rp1.920 hingga Rp1.960," jelas Dennies. 

Kemudian, saham berikutnya adalah PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk atau MIKA mengalami koreksi, namun masih bergerak dalam rentang tren penguatan. 

Jika tertarik membeli, Dennies menyarankan agar investor dapat masuk saham MIKA di harga Rp2.680 hingga Rp2.720, stop loss di Rp2.660. Target harganya dipatok di Rp2.780 hingga Rp2.830. 

Terakhir adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk atau TBIG breakout resistance dengan volume tinggi, berpotensi melanjutkan penguatan. 

"Target Price/Entry Level/Stop Loss upgraded. Jika investor berminat mengoleksi saham TBIG, investor bisa masuk pada harga Rp2.950 hingga Rp2.990 dan stop loss di Rp2.920. Target harganya dipatok di Rp3.100 hingga Rp3.150," tutupnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar